Klorhexidinmerupakan derivat bis-biquanite yang efektif dan mempunyai spektrum luas, bekerja cepat dan toksisitasnya rendah. 9 Bahan ini digunakan dalam bentuk yang bervariasi, misalnya klorhexidin asetat atau glukonat yang merupakan antiseptik yang bersifat bakterisidal atau bakteriostatik terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif.
Meskipun sterilisasi adalah cara yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisme tetapi proses sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan praktis. DTT adalah satu-satunya alternatif dalam situasi tersebut DTT dapat dilakukan dengan cara merebus, mengukus atau kimiawi. Untuk peralatan, perebusan seringkali merupakan metode DTT yang paling sederhana dan efisien. “IngatAgar proses DTT atau sterilisasi menjadi efektif, terlebih dulu lakukan dekontaminasi dan cuci bilas peralatan secara seksama sebelum melakukan proses tersebut” DTT dengan Cara Merebus Gunakan panci dengan penutup yang rapat Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan Rendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air Mulai panaskan air Mulai hitung waktu saat air mendidih Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu dimulai Rebus selama 20 menit Catat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku khusus Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan Disinfeksi Tingkat Tinggi Sarung Tangan dengan Menggunakan Uap Air Setelah sarung tangan didekontaminasi dan dicuci, maka sarung tangan ini siap untuk DTT menggunakan uap panas jangan ditaburi dengan bubuk talk Gunakan panci perebus dengan tiga susun nampan kukus Gulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah DTT selesai sarung tangan dapat dipakaikan tanpa membuat terkontaminasi baru Letakkan sarung tangan pada nampan pengukus yang berlubang di bawahnya. Agar mudah dikeluarkan dari bagian atas nampan pengukus, letakkan 5-15 pasang sarung tangan dengan bagian jarinya mengarah ke tengah nampan. Agar proses DTT berjalan efektif, harap perhatikan jumlah maksimal sarung tangan dalam satu nampan tergantung dari diameter nampan Ulangi proses tersebut hingga semua nampan pengukus terisi sarung tangan. Susun tiga nampan pengukus di atas panci perebus yang berisi air. Letakkan sebuah panci perebus kosong di sebelah kompor Letakkan penutup di atas nampan pengukus paling atas dan panaskan air hingga mendidih. Jika air mendidih perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhunya mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika air mendidih terlalu cepat, air akan menguap dengan cepat dan ini merupakan pemborosan bahan bakar Jika uap mulai keluar dari celah-celah di antara panci pengukus, mulailah perhitungan waktu. Catat pengukusan sarung tangan dalam buku khusus Kukus sarung tangan selama 20 menit, buka tutup panci dan letakkan dalam posisi terbalik Angkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung tangan dan goyangkan perlahan-lahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar Letakkan nampan pengukus di atas panci perebus yang kosong di sebelah kompor Ulangi langkah tersebut hingga semua nampan pengukus yang berisi sarung tangan tersusun di atas panci perebus yang kosong. Letakkan penutup di atasnya agar sarung tangan menjadi dingin dan kering tanpa terkontaminasi tuang air perebus ke dalam wadah DTT "IngatJangan menempatkan nampan pengukus berlubang yang berisi sarung tangan di atas meja atau tempat lain karena sarung tangan dapat terkontaminasi oleh cemaran dari luar melalui lubang bawah nampan” Biarkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan sampai kering di dalam nampan selama 4-6 jam. Jika diperlukan segera, biarkan sarung tangan menjadi dingin selama 5-10 menit dan kemudian gunakan dalam waktu 30 menit pada saat masih basah atau lembab setelah 30 menit bagian jari sarung tangan akan menjadi lengket dan membuat sarung tangan sulit dipakai atau digunakan Jika sarung tangan tidak akan dipakai segera, setelah kering gunakan penjepit atas pinset disinfeksi tingkat tinggi untuk memindahkan sarung tangan. Letakkan sarung tangan tersebut dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi lalu tutup rapat sarung tangan bisa disimpan di dalam panci pengukus yang berpenutup rapat.Sarung tangan tersebut bisa disimpan sampai satu minggu. DTT Kimiawi Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah klorin dan glutaraldehid Cidex. Alkohol, iodine dan indofor tidak digolongkan sebagai disinfektan tingkat tinggi. Alkohol tidak membunuh virus dan spesies pseudomonas bisa tumbuh dalam larutan iodine. Larutan-larutan tersebut hanya boleh digunakan sebagai disinfektan jika disinfektan yang dianjurkan tidak tersedia. Lysol, Karbol dan Densol asam karbolik 5% atau fenol 1-2% digolongkan sebagai disinfektan tingkat rendah dan tidak dapat digunakan untuk dekontaminasi atau proses DTT. Tablet formalin hanya efektif dalam suhi tinggi dan dalam bentuk gas jenuh, Penggunaan tablet formalin sangat tidak dianjurkan. Meletakkan tablet bersama sarung tangan, bahan-bahan atau perlengkapan dalam botol kaca yang tertutup tidak akan bekerja secara efektif. Formaldehid formalin merupakan bahan karsinogenik sehingga tidak boleh lagi digunakan sebagai disinfektan tingkat tinggi yang selalu tersedia dan tidak mahal adalah klorin. Karena larutan klorin bersifat korosif dan proses DTT memerlukan perendaman selama 20 menit makan peralatan yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi harus segera dibilas dengan air matang. Lihat gambar rumus yang digunakan dalam membuat kunci pada disinfeksi tingkat tinggi secara kimia termasuk Letakkan peralatan dalam keadaan kering sudah didekontaminasi dan cuci bilas ke dalam wadah dan tuangkan desinfektan “Ingat Jika peralatan basah sebelum direndam dalam larutan kimia maka akan terjadi pengenceran larutan tersebut sehingga dapat mengurangi daya kerja atau efektifitasnya” Pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia Rendam peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia Rendam peralatan selama 20 menit Catat lama waktu peralatan direndam dalam larutan kimia di buku khusus Bilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan sampai kering di wadah disinfeksi tingkat tinggi yang berpenutup Setelah kering, peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat. DTT kateter secara kimiawi Persiapkan larutan klorin 0,5% lihat gambar rumus Pakai sarung tangan lateks atau sarung tangan rumah tangga pada kedua tangan Letakkan kateter yang sudah dicuci dan dikeringkan dalam larutan klorin. Gunakan tabung suntik steril atau DTT untuk membilas bagian dalam kateter dengan menggunakan larutan klorin. Ulangi pembilasan tiga kali. Pastikan kateter terendam dalam larutan Biarkan kateter terendam selama 20 menit Gunakan tabung suntik steril atau DTT untuk membilas kateter dengan air DTT Kateter dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan setelah ini dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah DTT yang bersih “Ingat Selalu ikuti prinsip-prinsip pemrosesan peralatan yang benar. Sebelum menggunakan kembali benda atas peralatan yang terkontaminasi, lakukan 1. Dekontaminasi 2. Cuci, bilas dan keringkan jika perlu 3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi 4. Gunakan segera atau simpan dalam wadah yang sesuai” Sumber referensi Buku Acuan Palatihan Klinik, Asuhan Persalinan Normal; Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir; JNPK-KR, Departemen Kesehatan RI, 2008 Pencucian dan Pembilasan Proses Peralatan Bekas Pakai Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada peralatan/ perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan. Baik sterilisasi maupun disinfeksi tingkat tinggi menjadi kurang efektif tanpa proses pencucian sebelumnya. Jika benda-benda yang terkontaminasi tidak dapat dicuci segera setelah didekontaminasi, bilas peralatan dengan air untuk mencegah korosi dan menghilangkan bahan-bahan organik, lalu cuci dengan seksama secepat yang diperlihatkan pada tabel, sebagian besar hingga 80% mikroorganisme yang terdapat dalam darah dan bahan-bahan organik lainnya bisa dihilangkan melalui proses pencucian. Pencucian juga dapat menurunkan jumlah endospora bakteri yang menyebabkan tetanus dan gangren, pencucian ini penting karena residu bahan-bahan organik bisa menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme termasuk endospora dan melindungi mikroorganisme dari proses sterilisasi atau disinfeksi kimiawi. Sebagian contoh virus hepatitis B bisa tetap hidup pada darah yang hanya 10-8 ml yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa dan bisa menyebabkan infeksi jika terpercik ke perlengkapan untuk proses sterilisasi tidak tersedia, pencucian secara seksama merupakan proses fisik satu-satunya untuk menghilangkan sejumlah endospora bakteri. Tabel Efektifitas berbagai proses eradiksi mikroorganisme pada alat bekas pakai Dekontaminasi Pencucianhanya air Pencuciandeterjen dan bilas DTT1 Sterilisasi1 Efektifiasmenghilangkan atau menonaktifkan mikroorganisme Membunuh virus AIDS dan Hepatitis Hingga 50% Hingga 80% 95% 100% Waktu yang diperlukan agar proses berjalan efektif Rendam selama 10 menit Cuci hingga bersih Cuci hingga terlihat bersih Rebus, kukus atau secara kimia 20 menit Kukus 20-30 menit 106 kPa 1210 CPanas kering 60 menit pada suhu 1700 C 1 Perlu didahului oleh dekontaminasi dan pencucianPerlengkapan/ bahan-bahan untuk mencuci peralatan termasuk Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks Sikat bole menggunakan sikat gigi Tabung suntik minimal ukuran 10 ml untuk kateter, termasuk kateter penghisap lendir Wadah plastik atau baja anti-karat stainless steel Air bersih Sabun atau deterjen Tahap-tahap pencucian dan pembilasan Pakai sarung tangan karet yang tebal pada kedua tangan Ambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi hati-hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran Buka engsel gunting dan klem Sikat dengan seksama terutama di bagian sambungan dan sudut peralatan Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada peralatan Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali atau lebih jika perlu dengan air dan sabun atau deterjen Bilas benda-benda tersebut dengan air bersih Ulangi prosedur tersebut pada benda-benda lain Jika peralatan didisinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi misalkan dalam larutan klorin 0,5% tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses DTTAlasan Jika peralatan masih basah mungkin akan mengencerkan larutan kimia dan membuat larutan menjadi kurang efektif Peralatan yang akan didisinfeksi tingkat tinggi dengan dikukus atau direbus, atau disterilisasi di dalam otoklaf atau oven panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu sebelum proses DTT atau sterilisasi dimulai Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan sabun dan kemudian bilas dengan seksama menggunakan air bersih Gantungkan sarung tangan dan biarkan kering dengan cara diangin-anginkan. Bola karet menghisap tidak boleh dibersihkan dan digunakan ulang untuk lebih dari satu karet seperti itu harus dibuang setelah digunakan, kecuali jika dirancang untuk dipakai ulang. Secara ideal kateter penghisap DeLee harus dibuang setelah satu kali digunakan; jika hal ini tidak memungkinkan, kateter harus dibersihkan dan didisinfeksi tingkat tinggi dengan seksama. Kateter urin sangat sulit dibersihkan dan didisinfeksi tingkat tinggi. Penggunaan kateter dengan kondisi tersebut di atas pada lebih dari satu ibu dapat meningkatkan risiko infeksi jika tidak diproses dengan mencuci kateter termasuk selang atau pipa plastik penghisap lendir, ikuti tahap-tahap berikut Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks pada kedua tangan Lepaskan penutup wadah penampung lendir untuk kateter penghisap lendir Gunakan tabung suntik besar untuk mencuci bagian dalam kateter sedikitnya tiga kali atau lebih jika perlu dengan air dan sabun atau deterjen Bilas kateter menggunakan tabung suntik dan air bersih Letakkan kateter dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum dilakukan DTT. Catatan Kateter harus didisinfeksi tingkat tinggi secara kimia DTT Kimiawi.Kateter bila rusak jika didisinfeksi tingkat tinggi dengan direbus. Sumber referensi Buku Acuan Palatihan Klinik, Asuhan Persalinan Normal; Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir; JNPK-KR, Departemen Kesehatan RI, 2008 Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan kesehatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia. Sterilisasi alat kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi ketika peralatan tersebut digunakan. Artikel berikut akan membahas beberapa teknik sterilisasi alat kesehatan yang biasa digunakan Jenis Peralatan kesehatan yang dapat disterilkan Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit spuit, tabung kimia dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok nierbekken, baskom dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan lain-lain. Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain. Pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara rebusMensterikan Peralatan kesehatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih 1000C dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya Peralatan kesehatan dari logam, kaca dan karet. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara stoomMensterikan Peralatan kesehatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara panas keringMensterikan Peralatan kesehatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya Peralatan kesehatan logam yang tajam, Peralatan kesehatan dari kaca dan obat tertentu. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara menggunakan bahan kimiaMensterikan Peralatan kesehatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk Peralatan kesehatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
Nyatanya air yang dipakai untuk mencuci bisa memengaruhi kondisi daging. Seperti kata Chef Devina dalam salah satu cuitannya, " Daging TIDAK disarankan dicuci sebelum dimasak. Karena selain dapat terkontaminasi bakteri yang ada di air, mencuci daging dengan air dapat membuat daging mengkerut dan kondisi daging jadi tidak segar lagi. Cara merawat alat gelas laboratorium yaitu dengan menjaga kebersihan peralatan-peralatan di laboratorium. Maka perlu diketahui bagaimana prosedur membersihkan peralatan gelas laboratorium secara umum atau khusus. Dasar Membersihkan Peralatan Gelas Lab Biasanya lebih mudah membersihkan peralatan gelas jika langsung membersihkannya. Penggunaan detergent untuk perlatan gelas lab harus sesuai dengan peruntukannya atau jenis detergent yang berbeda dengan yang digunakan untuk mencuci piring, seperti Liquinox atau alconox. Sering kali, detergent dan air keran tidak diperlukan dalam hal ini, karena biasanya menggunakan suatu larutan pencuci yang khusus untuk membersikan peralatan gelas laboratorium. kemudian dibilas menggunakan air suling bukan air keran diikuti oleh bilasan akhir dengan air deionisasi jika perlukan. Membersihkan Bahan Kimia Lab Umum Larutan yang larut dalam air Untuk larutan yang larut air NaCl/ lar. Sukrosa bilas 3-4 kali menggunakan air deionisasi . Larutan yang tidak larut air Untuk larutan yang tidak larut dalam air misalnya, larutan dalam heksana atau kloroform. Bilas 2-3 kali dengan etanol atau aseton, bilas 3-4 kali dengan air deionisasi, lalu simpan. Asam Kuat Asam kuat misalnya, konsentrat HCl atau H2SO4. Di dalam lemari asam, dengan hati-hati bilas peralatan gelas air keran 3-4 kali dengan air deionisasi. Basa Kuat Untuk basa kuat misalnya, 6 M NaOH atau konsentrat NH4OH. Di dalam lemari asam, dengan hati-hati bilas peralatan gelas dengan air keran berlebih. Bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Asam Lemah Asam lemah misalnya, larutan asam asetat atau pengenceran asam kuat seperti 0,1 M atau 1M HCl atau H2SO4 Cukup bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Basa Lemah Basa lemah misalnya, 0,1 M dan 1M NaOH atau NH4OH. Bilas bersih dengan air keran untuk menghilangkan dasarnya, kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Mencuci Peralatan Gelas khusus – Peralatan gelas yang digunakan untuk Bahan Kimia Organik Bilas peraltan gelas dengan pelarut yang sesuai. Gunakan air deionisasi untuk isi larutan yang larut dalam air. Gunakan etanol larutan yang larut dalam etanol, dilanjutkan oleh bilasan air deionisasi. Bilas dengan pelarut lain yang diperlukan, diikuti oleh etanol dan air deionisasi. Jika gelas perlu digosok, gosok dengan sikat menggunakan air sabun panas/hangat, bilas dengan air keran, dilanjutkan oleh bilasan dengan air deionisasi. – Buret Cuci dengan air sabun panas, bilas dengan air keran, kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Pastikan pembilasan harus bersih. Burets harus benar-benar bersih jika akan digunakan untuk praktek analisa kuantitatif. – Pipet dan Labu Ukur Dalam beberapa kasus, kita mungkin perlu untuk merendam peralatan gelas ini dengan air sabun untuk satu malam. Bersihkan pipet dan labu ukur menggunakan air sabun bersuhu hangat. {eralatan gelas ini mungkin perlu digosok dengan kuas. Bilas dengan air keran diikuti oleh 3-4 kali bilasan dengan air deionisasi. Mengeringkan atau Tidak Mengeringkan Peralatan Gelas – Tidak Mengeringkan Tidak disarankan untuk mengeringkan gelas dengan tisu atau dengan tekanan udara seperti dengan hairdryer karena hal ini dapat menimbulkan kotoran yang dapat mencemari larutan. Biasanya kita dapat membiarkan gelas kering dengan sendirinya. – Membilas dengan Pereaksi Jika air bisa mempengaruhi konsentrasi larutan akhir yang akan kita buat nantinya, bisa kita membilas peralatan gelas itu 3 kali dengan larutan tertentu . – Mengeringkan Peralatan gelas Jika peralatan gelas akan digunakan segera setelah dicuci dan harus kering, bilas 2-3 kali dengan aseton. Ini akan menghilangkan air dan akan menguap dengan cepat. Meskipun bukan ide yang bagus untuk meniup udara ke dalam gelas untuk mengeringkannya, kadang-kadang kita dapat menerapkan metode vakum untuk menguapkan pelarut. Sumber Karenauntuk klorin yang merupakan bahan dekontaminasi bisa membuat korosif terhadap alat-alat terutama alat yang terbuat dari stainless atau besi. Sarung tangan untuk pemrosesan alat bekas pakai ini bisa didapatkan di TokoAlkes Jl. Pasir kaliki no. 239B (depan RSHS), atau bisa menghubungi telp 0851 0117 9366 SMS : 0822 144 623 86, BBM
Berbagai Jenis Bahan Kimia Pembersih Di Dapur Hotel D1 hingga D10Berbagai jenis bahan pembersih yang digunakan di industri perhotelan khusus untuk pembersihan area dapur dan area kerja karyawan restoran supaya tetap bersih dan area adalah ruangan yang setiap hari dipakai bekerja mengolah makanan dan menggeluti berbagai jenis cairan yang berpotensial menjadi kerak dan noda pada lantai dan peralatan makan. Contohnya seperti minyak dan penggunaan cairan pembersih khusus untuk area dapur produk yang digunakan pun berbeda untuk publik produk khusus yang perlu digunakan untuk setiap kebutuhan pembersihan dapur dan bahan pembersih ini diberi kode khusus misalnya D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, D9, D10 dll. Dan huruf 'D ' Singkatan dari 'Degreasers' untuk memudahkan identifikasi, pengenalan dan tujuan D1 Manual Dishwashing ConcentrateDeskripsi ManfaatnyaLiquid D1 adalah deterjen pencuci alat masak paling umum yang berbusa tinggi dan terkonsentrasi untuk digunakan pada panci, wajan, peralatan, peralatan, dan permukaan Liquid D1Hand dishwashing cairan ini terkonsentrasi pada barang-barang tertentu sehingga menghemat dalam penggunaannya. Menghancurkan lemak yang membandel serta membersihkan efektif dalam menghilangkan semua jenis lemak dan sisa makanan Memiliki aroma yang harum dan cucian sangat mudah larut dalam air yang mengalir dan tidak membahayakan hanya sekali bilas larutan lemak dan cairan bersih sempurna. Cara Mencampurkan Dan MenggunakannyaUntuk penggunaan20 ml D1 dalam 20 ltr. airUntuk barang-barang yang sangat kotor, gunakan jumlah konsentrasi yang lebih ke dalam wadah yang air secara D2 All-purpose Cleaning AgentDeskripsi ManfaatnyaLiquid D2 adalah deterjen multiguna yang terkonsentrasi untuk membersihkan permukaan keras pada tempat makanan, termasuk lantai, dinding, pintu, langit-langit, dan peralatan D2 D2 cairan yang powerful dan bekerja sangat cocok untuk membersihkan segala jenis peralatan berpermukaan keras seperti bahan plastik, logam dan material tidak memiliki aroma seperti parfumD2 juga tidak meninggalkan bekas noda yang meninggalkan bekas material sabun setelah hanya satu kali bilasCara Mencampurkan Dan MenggunakannyaSpray CleaningGunakan pada konsentrasi 20 ml untuk 750 ml air ke dalam botol permukaan dengan larutan dan bersihkan dengan kain yang permukaan peralatan makanan dengan air bersih dan biarkan cleaningGunakan pada konsentrasi 5-20 ml/L 0,5-2,0% air hangat permukaan menggunakan kain, sikat atau busa cuci permukaan kontak makanan dengan air bersih dan biarkan LantaiEncerkan produk 10-20 ml/L 1,0-2,0% dalam air larutan menggunakan kain pel di kotoran dengan kain pel dengan air bersih dan biarkan D3 Heavy Duty DegreaserDeskripsi manfaatnyaLiquid D3 degreaser cair siap pakai untuk menghilangkan lemak, karbon dan minyak dari peralatan dapur seperti oven, pemanggang , cooker hood, panci dan interior mesin pencuci piring D3Aman pada Aluminium dan logam lunak adalah cairan serbaguna yang efektif dalam menghilangkan semua jenis lemak dan sisa kotoran hasil tidak memiliki wangi yang pencucian menggunakan cairan ini tidak meninggalkan bekas Mengencerkan Dan MenggunakannyaSpray CleaningSemprotkan D3 pada permukaan yang akan selama beberapa menit tergantung pada jenis kotoran dengan spons pencuci secara menyeluruh dengan air bersih dan biarkan di suhu diaplikasikan pada permukaan benda yang memiliki suhu di atas 70 ° Canopies, Hoods and FiltersBersihkan area makanan dan melindungi permukaan dalam peralatan langsung ke selama 10-30 menit tergantung pada endapan kotoran yang lepas dengan scrubber atau dengan air bersih dan biarkan D4 Sanitizer / DisinfectantDeskripsi dan ManfaatnyaLiquid D4 adalah cairan yang siap pakai yang cara penggunaannya dengan cara disemprot pada permukaan yang kasar. Gunakan semprotan yang D4D4 sangat efektif membunuh mikroorganisme dan bakteri dan meningkatkan kebersihan Pengaplikasian Dan MenggunakannyaSemprotan desinfektan cair siap pakai, tidak perlu D5 Acid DescalersSuma D5 Acid Descalers, digunakan untuk polising dan membersihkan fitting ManfaatnyaLiquid D5 adalah cairan pembersih untuk menghilangkan kerak bekas makanan dan bekas pembakaran pada peralatan dapur. Contohnya pada mesin pencuci piring ,boiler ,alat panggang ,panci uap dan kandungan asam anorganik dan surfaktan nonionik yang akan membasmi kerak yang membandel pada setiap permukaan peralatan dengan menghilangkan penumpukan karat dan meningkatkan efisiensi kekuatan peralatan D5D5 memiliki penghambat Meningkatkan umur Mengencerkan Dan PenggunaannyaSoaking ApplicationGunakan pada konsentrasi 50-200 ml Suma Calc D5 untuk 1L air panas 5-20% tergantung pada kondisi pada peralatan atau rendam dalam larutan sampai noda jika diperlukan untuk menghilangkan endapan yang secara menyeluruh dengan air bersih dan biarkan cleaningLarutan 200 ml/L air hangat 20% ke permukaan atau peralatan yang akan minimal 30 menit kemudian secara menyeluruh peralatan itu dengan air hangat dan biarkan D6 Glass CleanerD6 Pembersih kaca serbaguna yang sayang cocok digunakan untuk pembersihan peralatan decor ,hiasan ,gelas dan ManfaatnyaLiquid D6 adalah cairan pembersih kaca yang cepat kering yang digunakan pada jendela cermin lemari kaca pajangan ubin dan D6Liquid D6 memberikan pembersihan kaca tanpa juga membersihkan permukaan keras tahan air yang mudah digunakan dengan tindakan penyemprotan dan penghapusan memberikan kelebihan dalam pengeringan yang cepat tanpa menunggu kaca yang berkilau tanpa coretan MenggunakannyaD6 siap digunakan tanpa tambahan apapun alias pakai dengan dengan Semprotkan sedikit ke kain lembut yang tidak berbulu dan bersihkan aplikasi ini untuk menghilangkan kotoran yang D7 Stainless Steel PolishDeskripsi ManfaatnyaLiquid D7 adalah cairan poles yang siap pakai dan diformulasikan khusus untuk digunakan pada peralatan berpermukaan stainless steel yang bukan peralatan makan contohnya seperti ti lemari es ,pintu freezer ,troli dan mesin pencuci D7Cairan ini ini mau membersihkan dan memoles bagian stainless dapat menghilangkan karat dan menghaluskan kan permukaan MenggunakannyaProduk siap pakai dan tidak boleh dicampur dengan hanya pada permukaan yang tidak bersentuhan dengan ke kain pada permukaan yang bersih dan kering dan D8 Silver Cleaner Deskripsi ManfaatnyaLiquid D8 adalah produk yang diformulasikan khusus untuk membersihkan peralatan yang berbahan dasar perak seperti sendok garpu lapis perak ,piring saji perak dan dekorasi yang berbahan dasar D8Penghilang noda yang cepat dan efektif pada material berlapis perak dan membersihkan dalam jumlah banyak dalam sekali peralatan selalu noda dengan dan mudah untuk Mengencerkan Dan MenggunakannyaSilver D8 Foaming ApplicationSelalu gunakan dalam wadah wadah plastik dengan Silver peralatan pada air untuk beberapa bilas sampai bersih dengan air yang mengalir dan keringkan. Boleh juga mencuci kembali pada mesin cuci tumpahan D8 pada rantai untuk mencegah celupkan peralatan besi lebih dari 1 menit untuk menghindari D9 Oven / Grill cleanerDeskripsi ManfaatnyaD9 adalah jenis cairan yang difungsikan untuk membantu pembersihan peralatan dapur yang berkaitan dengan panggangan ,oven dan barang barang besi yang rawan D9Liquid Grill D9 adalah cairan pembersih oven dan cairan ini berbusaTidak terdapat busa yang berbahayaCocok membersihkan permukaan vertikal dengan efisiensiDapat membersihkan endapan alkali ,asam dan kerak pada peralatan yang memiliki noda bekas MenggunakanSpray CleanerPanaskan oven/grill maksimum 70 °C - 80 °C sebelum memulai Liquid D9 kedalam dua botol berukuran 2 liter. Mulai dari atas dan bekerja ke bawah, semprotkan produk yang rapi ke permukaan yang akan akan menempel di permukaan sebagai selama 10 - 30 menit lalu gosok dengan sabut gosok untuk menghilangkan residu yang dengan baik dengan air dan kain pada udara OutLiquid Grill D9 – 2L siap pakai - botol = 500 ml / 10 liter Peralatan masak dan isi dengan Grill D9 dan didihkan selama 20 menit lalu tiriskan penggorengan, bilas dan biarkan D10 Sanitizer / DisinfectantDeskripsi ManfaatnyaLiquid Back D10 adalah cairan desinfektan deterjen yang pekat berfungsi membersihkan dan mendesinfeksi semua permukaan dalam satu D10Sangat efektif melawan berbagai mikroorganisme, di semua kondisi yang aman untuk area persiapan yang efektif dan yang serbaguna dapat membersihkan dalam satu di semua kondisi adalah cairan MenggunakannyaSpray Cleaning Dan DisinfectionGunakan larutan pada konsentrasi 2 tutup dosis 40ml dalam botol semprot 750 kotoran kotor yang menempel pada ke minimal 5 permukaan peralatan makanan secara menyeluruh dengan air bersih dan biarkan Source By
Bijitanaman Abrus precatorius sering digunakan sebagai bahan kerajinan tangan. Biji berwama merah mengilap serta kulit biji, keras dan tebal. Biji tanaman ini sulit berkecambah jika kondisi kelembapannya tidak sesuai, Sekelompok siswa melakukan percobaan terhadap biji tanarnan Abrus precatorius.Mereka menyediakan 12 biji Abrus precatorius dan 4 tabung diisi kapas.
1. Teknik mencuci peralatan menggunakan tangan washing by handCara pencucian dengan menggunakan tangan sifatnya sangat sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang mahal. Mencuci dengan tangan tetap memerlukan sanitasi, hygiene, dan efisiensi waktu. Peralatan yang diperlukan antara lain  bak cuci  sponge atau karet busaModul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja hand brush atau sikat tangan yang keras dan lembut  soft cutton cloth atau lap katun  keranjang  tempat sampah, untuk sampah organic dan anorganisa. ScrapingMemisahkan segala kotoran dan sisa –sisa makanan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci, seperti sisa makanan di atas piring, sendok, panci Flushing dan SoakingMengguyur air diatas peralatan yang akan dicuci sehingga bersih dari noda sisa seluruh permukaan peralatan. Perendaman soaking dimaksud kan untuk memberi kesempatan peresapan air kedalam sisa makanan yang menempel atau mengeras, sehingga menjadi mudah untuk dibersihkan atau terlepas dari permukaan alat. Waktu perendaman tergantung dari kondisi peralatan. Penggunaan perendaman dengan air panas 60ºC akan lebih cepat dari pada air dingin. Minimal waktu perendaman adalah 30 menit – 60 WashingMencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci seperti detergen cair atau bubuk, yang mudah larut dalam air sehingga sedikit kemuingkinan membekas pada alat yang di cuci. Pada tahap ini dapat digunakan sabut, tapas, atau zat penghilang bau yang dipergunakan seperti abu gosok, arang atau air jeruk nipis. Penggunaan sabunbiasa sebaiknya harus dihindari, karena sabun biasa tidak dapat melarutkan lemak, akibatnya pembersihan lemak tidak sempurna dan kemungkinan bau. Sabun biasa agak sulit larut dalam air dan bila menempel di peralatan akan menimbulkan bekas noda bila peralatan sudah kering. Pada tahap penggosokan ini perlu diperhatikan bagian – bagian peralatan yang perlu dibersihkan lebih cermat yaituModul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 131 Bagian perlatan yang terkena makanan permukaan tempat makanan  Bagian peralatan yang kontak dengan tubuh bibir gelas, ujung sendok  Bagian yang tidak rata bergerigi, berukir dan berporid. RinsingMencuci peralatan yang telah digosok detergent sampai bersih dengan cara dibilas dengan air bersih. Pada tahap ini penggunaan air harus banyak, mengalir dan selalu bertukar. Setiap alat yang dibersihkan dibilas dengan cara menggosok – gosok dengan tangan atau sampai terasa kesat tidak licin. Pembilasan sebaiknya dilakukan dengan air bertekanan yang cukup sehingga dapat melarutkan sisa kotoran atau sisa bahan pencuci. Tekanan air yang digunakan dianjurkan dengan tekanan 15 psi pound persquare inches atau tekanan air yang digunakan sama dengan 1,2 kg/ SanitizingTindakan sanitasi untuk membebaskan peralatan dari mikroorganisme setelah proses pencucian. Peralatan yang selesai dicuci perlu dijamin aman dari mikroba dengan cara sanitasi atau dikenal dengan desinfeksi. Cara desinfeksi yang umum dilakukan adalah beberapa macam yaitu  Rendam air panas 100ºC selama 2 menit.  Larutkan chlor aktif 50 ppm  Udara panas oven  Sinar ultra violet sinar pagi – atau peralatan elektrik yangmenghasilkan sinar ultra violet  Uap panas steam yang biasanya terdapat pada mesin cuci piringdishwashing machineModul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan KerjaMengeringkan dengan manggunakan kain atau handuk towel dengan maksud menghilangkan sisa- sisa kotoran yang mungkin masih menempel sebagai akibat proses pencucian seperti noda detergent, noda chlor. Sebenarnya kalau proses pencucian berlangsung dengan baik, maka noda – noda itu tidak boleh terjadi. Noda bisa terjadi pada mesin pencuci, yang system desinfeksinya sudah kurang tepat. Prinsip penggunaan lap pada alat yang sudah dicuci bersih sebenarnya tidak boleh karena akan terjadi pencemaran sekunder recontaminasi. Toweling ini dapat digunakan dengan syarat bahwa towel yang digunakan harus steril serta sering diganti unutk sejumlah penggunaan. Yang paling baik adalah sekali pakai single use. Towel yang sudah digunakan dicuci dan disterilkan dengan outctov sehingga benar – benar steril setiap akandigunakan. Dalam pembersihan peralatan yang menggunakan tindakan sanitasi kering sinar atau oven, penggunaan towel sebaiknya tidak mencuci peralatan makanan dan masak dengan menggunakan sarana dan teknis pencucian dapat diuraikan sebagai berikut Untuk menghilangkan kotoran-kotoran kasar, dilakukan dengan Scraping atau pemisahan kotoran sebelum dicuci, agar proses mencuci lebih mudah, kotoran kasar tidak menyumbat saluran pembuanganlimbah dari bak pencuci.  Pemakain sabut, tapas atau abu gosok, agar kotoran keras yangmenempel dapat dilepaskan dari peralatan.  Penggunaan air bertekanan tinggi 15 psi dimaksud agar dengan tekanan air yang kuat dapat membantu melepaskan kotoran yangmelekat.  Untuk menghilangkan lemak dan minyak, dengan cara  Direndam dalam air panas 60ºC sampai larut dan segera dicuci, jangan sampai dibiarkan kembali dingin, karena lemak akan kembalimembeku.  Direndam dalam larutan detergent lemon shop dan bukan sabun, karena sabun tidak melarutkan Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 133 Untuk menghilangkan bau amis pada ikan dengan cara  Melarutkan dengan air perasan jeruk nipis lemon, dalam larutanpencuci asam jeruk melarutkan lemak  Menggunakan abu gosok, arang atau kapur yang mempunyai daya deodorant anti bau  Menggunakan detergent yang baik lemak yang larut akan melarutkanbau amis / bau ikan.  Menggunakan tindakan sanitasi dan desinfeksi untuk membebaskanhama dan kuman dengan cara –cara berikut  Direndam dalam air panas dengan suhu 80ºC selama 2 menit dan 100ºC selama 1 menit. Direndam dalam air mengandung chlor 50 ppm selama 2 menit atau dibubuhi kaporit 2 sendok makan dalam 100 liter air.  Ditempatkan pada sinar matahari sampai kering Ditempatkan pada oven penyimpanan piring.  Pengeringan peralatan yang telah selesai dicuci, dapat dilakukan dengan menggunakan  Handuk khusus yang bersih dan tidak menimbulkan pengotoran ulang  Lap bersih sekali pakai yang tidak menimbulkan bekasnya  Ditiriskan sampai kering dengan menguji apakah pencucian itu berlangsung dengan baik dan benar, dilakukan pengukuran kebersihan pencucian dengan cara test kebersihan sebagai berikut Dengan menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaankering. Bila tepungnya lengket pertanda pencucian belum bersih  Menaburkan garam pada piring yang kering. Bila garam yang ditaburkan tadi lengket pada piring, pertanda pencucian belum bersih.  Penetesan air pada piring yang kering. Bila air jatuh pada piring ternyatamenumpuk atau tidak pecah pertanda pencucian belum bersih.  Penetesan dengan alcohol, jika tejadi endapan pertanda pencucian Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja Penciuman aroma, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum bersih.  Penyinaran. Bila peralatan kelihatannya kusam / tidak cemerlang berartipencucian belum kebersihan secara bakteriologis dapat dilakukan dengan cara  Pengambilan usapan kapas steril swab pada peralatan yang disimpan. Nilai kebersihan dihitung dengan angka – angka sebagai berikut Angka kuman sebanyak–banyaknya 100/cm dari permukaan alat yang diperiksa.  Angka kuman E Coli harus 0/cm2 Pengambilan usapan kapas steril pada peralatn dilakukan segera setelah pencucian. Hal ini untuk menguji proses pencucian karena semakin lamaakan semakin banyak terjadi Pencemaran bakteri yang berasal dari udara dan akan memberikan penyimpangan lebih tinggi dari keadaan yang lain yang perlu diperhaikan dalam pencucian peralatan  Makanan yang tersisa pada panci dikeruk dan dikumpulkan pada tempat sampah  Peralatan yang berkerak harus direndam dengan air hangat. Kerak makanan yang mengandung tepung sebaiknya direndam dengan air dingin, sedangkankerak makanan yang mengandung gula direbus kembali dan digosok pada saat air mendidih. Sementara itu, kerak yang mengandung lemak direndam dengan air panas berisi sabun lalu direbus kembali baru dibersihkan. Alat pengggorengan seperti wajan yang terbuat dari alumunium dan stainless steel, dicuci dicuci dengan air panas dan sabun. Untuk yang berlapis teflon dibersihkan dengan kain lap lembut pada saat masih panas. Peralatan yang masih panas sebaiknya dibiarkan dingin dahulu sebelum direndam dengan air dingin Talam besi untuk membakar roti dan kue tidak dicuci denga air, tetapi dilap bersih lalu diolesi minyak dan Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 135 Alatgelas yang sudah dicuci menggunakan air sabun direndam di dalam larutan Na 3PO4 1% selama 15 menit, kemudian dibilas dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama 24 jam. f. Setelah 24 jam, gelas-gelas dicuci dengan air bersih, kemudian dibilas dengan aquades dan ditiriskan pada rak. g. Semua alat yang terbuat dari gelas
Verified answer Larutan yang digunakan untuk merendam peralatan pada budidaya ikan hias adalah A. Kaporit. Larutan kaporit dapat membunuh kuman yang terdapat pada peralatan yang digunakan. Sehingga tidak akan mencemari air yang digunakan untuk budidaya ikan yang bisa diberikan untuk anak ikan berumur hingga 5 hari adalah D. Moina. Ikan yang baru menetas biasanya memiliki cadangan makanan yang bisa bertahan hingga beberapa hari ke depan. Ketika cadangan makanan tersebut habis kita bisa memberikan makanan Soal-soal diatas merupakan soal-soal mengenai budidaya ikan, baik ikan hias maupun ikan untuk bahan pangan. Dalam menjalankan usaha budidaya ikan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, hal-hal tersebut adalahTempat dimana kita akan memulai budidaya ikan kitaBenih ikan, apakah akan beternak ikan hias atau ikan lainnyaKualitas air, kualitas air yang baik akan membuat ikan sehat dan tumbuh dengan pakan ikan yang baik sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Dari beberapa hal diatas, hendaknya semua bisa dipenuhi. Apabila tidak terpenuhi dikhwatirkan proses budidaya ikan kita dapat mengalami kegagalan. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai budidaya ikan dapat dibaca pada link berikutPelajari lebih lanjut 1. Budidaya ikan dari benih hingga siap panen disebut Manfaat budidaya ikan konsumsi air tawar Media yang digunakan untuk budidaya ikan hias jawaban Kelas 8 SMPMapel WirausahaBab Cara budidaya ikan hiasKata Kunci Cara budidaya ikan hias, peluang usaha budidaya ikan
Jikadalam tindakan penelitian melibatkan kontaminasi bakteri tertentu, maka alat laboratorium harus direndam dalam larutan desinfektan atau dengan cara steam. Alat-alat yang digunakan untuk proses pembakaran atau pemanasan, jangan langsung disiram air, namun pastikan suhu normal terlebih dahulu sebelum dibersihkan dengan air.
MEMBUAT LARUTAN DESINFEKTAN Pengertian Menyiapkan/membuat larutan desinfektan sesuai ketentuan . Tujuan Menyediakan larutan desinfektan yang dapat digunakan secara tetap guna dan aman serta dalam keadaan siap pakai. Jenis desinfektan Sabun yang mempunyai daya antiseptic, misalnya Asepso, sopoderm Risol Kreolin Salvon PK Permanganas Kalikus Betadin Cara pembuatan 1 Cara membuat larutan sabun Kegunaan Mencuci tangan dan peralatan, seperti alat tenun, logam, kaca, karet/plastic, kayu bercat dan yang berlapis formika. Persiapan alat Sabun padat, sabun krim, atau sabun cair Gelas ukur/spuit Timbangan jika ada Pisau atau sendok makan Alat pengaduk Air panas/hangat dalam tempatnya Ember/baskom Prosedur pelaksanaan 1. Membuat larutan dari sabun padat/krim Masukkan sabun padat sekurang-kurangnya 4 gram ke dalam ember berisi 1 liter air panas/hangat lalu aduk sampai larut. 2. Membuat larutan dari sabun cair Campurkan 3 cc sabun cair ke dalam eber berisi 1 liter air hangat, kemudian aduk sampai rata. 2 Cara membuat larutan lisol dan kreolin Kegunaan Lisol 0,5% Memcuci tangan. Lisol 1% Disinfeksi peralatan perawatan/ kedokteran. Lisol 2-3% Merendam peralatan yang digunakan pasien pengidap penyakit menular, selama 24 jam. Kreolin 0,5% Mendesinfeksi lantai. Kreolin 2% Mendesinfeksi lantai kamar mandi/ WC/spulhok. Persiapan alat Larutan lisol Gelas ukur Ember berisi air Ember/baskom Kreolin Prosedur pelaksanaan 1. Membuat larutan lisol/kreolin Campurkan 5 cc lisol/kreolin ke dalam 1 liter air. 2. Membuat larutan lisol/kreolin 2% sampai 3% Campurkan 20 cc sampai 30 cc lisol/kreolin ke dalam 1 liter air. 3 Cara membuat larutan savlon Kegunaan Savlon 0,5% Mencuci tangan. Savlon 1% Merendam peralatan perawatan/kedokteran. Persiapan alat Savlon Gelas ukur Ember atau baskom Ember berisi air secukupnya Prosedur pelaksanaan 1. Membuat larutan savlon 0,5% Campurkan 5 cc savlon ke dalam 1 liter air. 2. Membuat larutan savlon 1% Campurkan 10 cc savlon ke dalam 1 liter air. 4 Cara membuat larutan PK Rumus Keterangan V1 Jumlah pelarut air yang sudah diketahui V2 Jumlah pelarut air yang dicari K1 Kosentrasi PK yang tersedia K2 Kosentrasi PK yang dibutuhkan 1/4000 PERTIMBANGAN KHUSUS PEMBERIAN OBAT PADA KELOMPOK USIA TERTENTU BAYI, ANAK-ANAK DAN LANSIA BAYI DAN ANAK Dosis untuk anak lebih rendah dari pada dosis pada dewasa, sehingga perhatian khusus perlu di berikan dalam menyiapkan obat untuk anak. Obat biasanya tidak disiapkan dan di kemas dalam rentang dosis yang di standarisasi untuk anak. Orang tua adalah sumber yang berharga dalam mempelajari cara terbaik pemberian obat pada anak. Kadang kala troma pada anak berkurang, jika orang tua yang memberikan obat dan perawat mengawasinya. Supaya anak kooperatif, perawatan diperlukan yang suportif. Perawat menjelaskan prosedur kepada anak, menggunakan kata-kata yang pendek dan sederhana, yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak. Jika anak dan orang tuanya dapat dilibatkan, perawat kemungkinan akan lebih berhasil dalam memberikan obat. Misalnya, katakan “sekarang waktunya minum pil mu. Kamu ingin air atau jus?” Izinkan anak menetapkan pilihan. Setelah obat diberikan, perawat dapat member pujian kepada anak atau menawarkan hadiah kecil, misalnya lambang bintang atau mata uang. LANSIA Individu berusia lebih dari 65 tahun merupakan pengguna obat terbanyak Ebersole, Hess, 1994. Perawat yang member obat kepada lansia harus mencermati 5 pola penggunaan obat oleh klien lansia sebagaimana yang diidentifikasi Ebersole, Hess, 1994. 1. Polifarmasi. Artinya klien menggunakan banyak obat, yang diprogramkan atau tidak, sebagai upaya mengatasi beberapa gangga secara bersamaan. Apabila ini terjadi, ada risiko interaksi obat dengan obat lain dan makanan. Klien juga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami reaksi yangmerugikan terhadap pengobatan. 2. Meresepkan obat sendiri self-prescribing of medication. Berbagai gejala dapat di alami oleh klien lansia, misalnya nyeri, konstipasi, insomnia dan ketidak mampuan mencerna. 3. Obat yang dijual bebas. Obat yang di jual bebas di gunakan oleh 75% lansia untuk meredakan gejala. 4. Pengguna obat yang salah misuse. Bentuk-bentuk penggunaan obat-obat yang salah oleh lansia antara lain penggunaan berlebihan overuse, penggunaan yang kurang underuse, penggunaan yang teratur eratic use, dan penggunaan yang kontraindikasikan. 5. Ketidakpatuhan noncomplianse. Ketikpatuhan didefinisikan sebagai penggunaan obat yang salah secara disengaja. Dari semua populasi lansia 75% diantaranya tidak mematuhi program pengobatan secara sengaja dengan mengubah dosis obat karena obat dirasa tidak efektif atau efek samping obat tersebut membuat lansia tidak nyaman.
Siapkanlarutan klorin 0,05 % dalam alat penyemprot. Semprotkan larutan tersebut pada permukaan yang akan di dekontaminasi, biarkan selama 10 menit, kemudian lap dengan lap basah yang bersih berulang kali sehingga larutan klorin terangkat. Setelah dekontaminasi dilakukan pembersihan yang merupakan langkah penting yang harus dilakukan. Setelah selesai memasak atau makan, biasanya kita akan langsung mencuci peralatan masak dan makan yang sudah dipakai. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan peralatan makandan itu, mencuci peralatan masak dan makan ternyata dapat mencegah pencemaran atau kontaminasi dengan bakteri dan jamur yang terdapat pada perabotan kotor yang dapat menyebabkan keracunan mendapatkan hasil yang maksimal, ada baiknya kamu mengikuti langkah-langkah berikut saat mencuci agar peralatan masak dan makanmu bersih, sehat, dan aman mencuci peralatan masak atau pun makan, ada baiknya jika kita memisahkan sisa-sisa makanan dan kotoran lainnya yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci. Hal ini akan memudahkan kamu saat proses mencuci dan mempersingkat waktu mencuci peralatan masak dan Flushing & selesai melakukan scraping, selanjutnya guyur permukaan peralatan masak dan makan menggunakan air hingga tidak ada lagi kotoran yang terlihat di peralatan masak dan terdapat kotoran yang menempel atau mengeras, kamu bisa merendamnya terlebih dahulu agar memudahkan kamu dalam membersihkan peralatan masak. Biasanya, proses soaking menghabiskan waktu sebanyak 30-60 menit, tergantung dari tebal dan kerasnya noda yang menempel. Agar proses soaking lebih cepat, kamu bisa merendam peralatan masak menggunakan air panas. Baca Juga Kitchen 101 5 Tips Merawat Peralatan Masak yang Terbuat Dari Kayu 3. cuci peralatan dengan cara menggosok seluruh permukaan peralatan dengan menggunakan spons yang sudah terlebih dahulu dicelupkan ke dalam larutan sabun pencuci pembersihan sisa lemak pada peralatan yang tidak sempurna dapat menyebabkan bau tidak sedap pada peralatan. Maka dari itu tambahkan irisan jeruk nipis pada larutan sabun cuci piring agar lemak pada peralatan hilang dengan bagian-bagian yang bersentuhan langsung dengan tubuh kita seperti bibir gelas dan ujung sendok juga harus dilakukan dengan cermat. Maka dari itu, hotel dan restoran memisahkan proses pencucian antara peralatan makan dan peralatan berikutnya adalah membilas peralatan yang sudah dicuci menggunakan air bersih yang mengalir. Gosok-gosok seluruh permukaan peralatan hingga terasa kesat di kulit atau pun sarung tangan karet. Itu tandanya sudah tidak ada sisa sabun pencuci piring yang tersisa pada pembilasan sebaiknya dilakukan dengan air bertekanan cukup tinggi sehingga dapat menyingkirkan sisa noda maupun sisa sabun pencuci piring dengan maksimal. Tekanan air yang dianjurkan dengan tekanan 15 psi pound persquare inches atau sama dengan 1,2 kg/ melakukan sanitizing, peralatan akan terbebas dari mikroba yang masih menempel pada berbagai macam cara desinfeksi yang umum dilakukan di dapur besar Merendam dalam air panas bersuhu 100 derajat Celcius selama 2 menit. Steam pada mesin pencuci piring atau dishwasher machine. Dijemur di bawan sinar ultra violet menggunakan alat khusus. 6. terakhir adalah mengeringkan peralatan menggunakan kain atau handuk. Toweling atau yang juga dikenal dengan istilah polishing ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa noda yang mungkin masih yang digunakan pun merupakan sekali pakai. Jadi, setelah proses towelling selesai, biasanya lap atau handuk yang digunakan akan langsung dikirim ke departemen laundry untuk udah tahu kan gimana cara mencuci peralatan masak dan makan yang baik dan benar? Jangan lupa untuk mempraktikkannya, ya! Baca Juga Cara Memotong Bawang Bombay Selama Ini Salah, Ini yang Benar! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Mesindan peralatan yang digunakan pada CV Massitoh Catering Services terdiri dari mesin-mesin canggih dan peralatan tradisional. Mesin Kontainer harus dicuci bersih dengan sabun dan dibilas dengan air panas. Lauk yang akan dimasak dicuci bersih kemudian direndam dalam larutan bumbu sebelum dimasak. Setelah lauk dimasak, lauk akan
Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi pariwisata Indonesia. Wisata selam merupakan salah satu kegiatan bisnis yang mengalami kerugian paling dasyat akibat wabah penyakit ini. Penurunan jumlah tamu dialami oleh semua operator selam. Hal ini memaksa para pengelola wisata selam mencari cara agar dapat terus bertahan. Dalam beberapa pekan terakhir pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan sosialisasi tentang panduan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan Usaha Wisata Selam 4KLUWS. Panduan 4KLUWS dilaksanakan dalam rangka penyesuaian kegiatan selam dalam era yang baru new normal, masyarakat diharapkan mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 Covid-19. Selama pelaksanaan kegiatan selam dalam era baru ini, operator selam dan tamu wajib menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan secara umum yaitu menjaga jarak saat di darat, menggunakan masker muka sebelum dan setelah melakukan penyelaman, dan menjaga kebersihan tangan sebelum dan setelah menyelam. Protokol new normal Menjaga jarak & Memakai masker Peralatan yang akan digunakan menyelam harus dibersihkan dan dilakukan disinfeksi mengikuti ketentuan yang direkomendasikan Divers Alret Network DAN serta agensi selam yang berwenang. Terdapat 3 bahan yang direkomendasikan, yaitu Sodium hypochloriteBahan ini memiliki nama lain NaOCl, klorin cair, atau pemutih pakaian. Cara penggunaan Sodium hypochlorite NaOCl atau pemutih pakaian sebagai disinfektan peralatan selam yaitu Peralatan direndam selama 1-2 menit dalam larutan NaOCl 5,25% dengan perbandingan 25ml NaOCl/1 liter air. Setelah direndam alat dibilas dengan air tawar yang mengalir, kemudian dikering-anginkan di tempat terbuka air dry.Catatan Larutan harus baru dan hanya dipakai sekali. Larutan ini aman bila diencerkan dengan air. Bahan ini dapat berbahaya apabila dicampur dengan bahan kimia lain seperti larutan amonia, asam dan kedua adalah Etanol atau alkohol. Cara penggunaan etanol untuk disinfektan peralatan selam adalah peralatan direndam selama 1-2 menit pada etanol 70% tanpa dicampur apapun. Setelah selesai direndam dalam etanol, alat dibilas dengan air tawar yang mengalir. Alat kemudian dikering-anginkan di tempat terbuka air dry.Catatan bahan ini mempunyai bahaya karena termasuk bahan yang mudah terbakar dan dapat merusak bagian karet dari peralatan kimia ketiga yang dapat digunakan untuk disinfeksi peralatan selam adalah Chloroxylenol. Bahan kimia ini dikenal juga sebagai kloroxilenol atau PCMX. Aturan pemakaian bahan ini sebagai disinfektan yaitu peralatan selam direndam selama 1-2 menit ke dalam larutan 4,8% kloroxilenol dengan rasio campuran 25ml kloroxilenol banding 1 liter air. Setelah selesai direndam, alat selam dibilas dengan air tawar yang mengalir. Kemudian alat selam dikering-anginkan di tempat terbuka air dry.Catatan Larutan harus baru dan hanya dipakai sekali. Jenis Benda dan Waktu Virus Corona Dapat Bertahan BendaWaktu Virus bertahan 1Plastik2-3 hari2Kertas4-5 hari3Kaca4 hari4Kayu4 hari5Besi/ Baja nirkarat2-3 hari6Tembaga4 jam7Aluminium2-8 jam8Sarung tangan medis8 jam9Karton/ Kardus24 jamKemampuan bertahan virus corona di berbagai benda Sumber Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2020. Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan Usaha Wisata Selam, Edisi Agustus ID. Wikipedia Topik terkait lainnya Hebat! 10 Ikan Komersial ini menentukan Kesehatan KarangYuk Belajar Identifikasi Ikan KarangKeanekaragaman Hayati4 Hari Paling Seru Saat Berlatih SelamMisteri Fluorescence Karang dan Fauna LautMenjadi Penyelam dan Menjelajah Dunia Bawah Laut Kafe Penyelaman The Kafe Penyelaman is managed by a marine biologist and dive instructor. He experiences in marine conservation especially on bio-physic data collection such as reef health monitoring, fish spawning aggregation site survey, marine large fauna survey, occasional observation and marine resource utilization assessment. Also experience on training related scientific diving, bio-physic monitoring, geographic information system, data analyzing and reporting, marker buoys installation, underwater photography and coral rehabilitation. He traveled the archipelago such as Weh island, Mandeh waters, Riau islands and Belitung waters, Krakatoa Marine Sanctuary, Seribu islands National Park, Karimunjawa National Park, Derawan, Sangalaki and Kakaban islands, Tanah Bumbu in South Kalimantan, Wakatobi National Park, Gorontalo waters, Bunaken National Park, Lembeh strait, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo waters, Flores, Adonara, Lembata, Pantar, and Sawu Sea National Park, Halmahera and Morotai waters, Kaimana, Raja Ampat waters and Teluk Cenderawasih National Park. He also did some regional and international visit such as Tioman Marine Park and Tun Sakaran Marine Park in Malaysia, Atauro island and Liquiça in Timor Leste, Phuket in Thailand, Kehpara Marine Sanctuary in Pohnpei, Micronesia, and Gladden Spit Marine Sanctuary and Half Moon Cay Marine Park in Belize. Experience as a scuba diver instructor with more than 5000 dives and trained more than 200 advance and open water divers.

23. Peralatan dan Perlengkapan yang Digunakan di Bagian Laundry and dry. cleaning Semua peralatan dan perlengkapan yang ada di laundry section mempunyai peran yang sangat penting karena berkaitan dengan operasional hotel.Oleh sebab itu peralatan dan perlengkapan yang ada di dalamnya yang dipergunakan setiap hari harus selalu dirawat agar tidak

Perawatan/Pemeliharaan alat-alat gelas perlu kita perhatikan juga untuk membuat alat-alat gelas menjadi awet dan tahan lama. Harga alat-alat gelas terbilang cukup mahal. Oleh karena itu, kita perlu untuk merawat dan memelihara peralatan yang kita gunakan. Pencucian Alat Gelas Secara Umum Alat Gelas Baru Alat gelas baru biasanya agak bersifat alkalis. Untuk menetralkannya, alat gelas direndam dalam larutan HCl 2% selama 24 jam. Selanjutnya cuci 2 kali dengan air kran dan bilas dengan aquadest, lalu keringkan. Alat Gelas Kotor Buanglah sisa bahan terdapat didalam alat gelas atau wadah tersebut. Apabila bahan dianggap bersifat menular seperti tinja, sputum, CSF, pus, darah, urine, dan media yang mengandung biakan kuman, maka bahan tersebut harus didestruksi terlebih dahulu. Destruksi dapat dilakukan menggunakan autoclave pada suhu 101°C selama 30 menit, atau dalam larutan deterjen selama 30 menit. Lakukan pencucian alat sebanyak 2 kali dengan air dingin atau air hangat. Apabila tidak segera dicuci, alat-alat gelas tersebut harus direndam dalam air agar tidak mengering dalam keadaan kotor. Pencucian dilanjutkan menggunakan larutan deterjen dan bersihkan bagian dalam gelas bila memungkinkan menggunakan sikat tabung Cuci gelas dengan air mengalir lalu bilas dengan aquadest. Letakkan alat gelas pada rak dengan posisi mulut disebelah bawah. Untuk alat-alat gelas yang bukan pengukur, dapat dikeringkan di oven pada suhu 60°C Alat Gelas Berlemak/Terkontaminasi Bahan Yang Sukar Dihilangkan Alat gelas terlebih dahulu direndam didalam larutan asam kuat atau korosif, misalnya larutan asam kromat atau asam sulfat selama semalam. Selanjutnya dicuci seperti halnya pada alat gelas yang kotor Obyek gelas baru atau mengandung Emmersi Oil Obyek gelas direndam didalam larutan deterjen selama semalam. Kemudian cuci dengan air mengalir selama 15 menit, lap satu persatu dengan kain halus atau kertas tissue. Setelah itu, keringkan Menghilangkan Kontaminan Yang Sukar Dibersihkan Untuk menghilangkan endapan/kontaminan yang sukar dibersihkan, dapat diikuti anjuran berikut Karbon tetraklorida atau pelarut organik lain digunakan untuk menghilangkan lemak dan gemuk Ammonia atau asam klorida panas, campuran asam sulfat pekat dan asam nitrat digunakan untuk menghilangkan noda albumin atau glukosa Larutan asam kromat atau asam sulfat pekat yang 0,5% kalium nitrat atau perklorat digunakan untuk menghilangkan noda bahan organik dengan cara merendam alat gelas selama semalam Asam klorida pekat panas dengan kalium klorat untuk menghilangkan noda tembaga atau besi oksida Asam sulfat panas untuk menghilangkan endapan barium sulfat Ammonia atau natrium thiosulfat untuk menghilangkan endapan perak nitrat
1 Rendam pakaian terlebih dahulu sebelum dicuci. Anda dapat merendam pakaian secara langsung di tabung mesin cuci jika berencana menggunakan mesin cuci untuk mencuci pakaian setelahnya. Yang perlu Anda lakukan adalah menambahkan detergen ke air yang sudah ditambahkan ke tabung, kemudian merendam pakaian selama 20-30 menit dalam campuran air

99 Tindakan yang dapat dilakukan untuk merawat dan memelihara peralatan laboratorium  Sebelum menggunakan peralatan gelas, periksa dengan seksama apakah peralatan yang digunakan dalam keadaan baik.  Peralatan gelas yang baru biasanya bersifat basa dan harus dicuci pada saat diterima. Umumnya direndam dengan HCl atau HNO 3 sebelum dicuci dan dibilas dengan air destilasi.  Tidak merendam peralatan gelas dalam waktu lama dalam basa kuat karena akan merusak gelas.  Gunakan peralatan volumetri yang terbuat dari borosilikat, jika digunakan untuk asam korosif dan lain-lain.  Saat mengaduk larutan dalam wadah gelas seperti gelas piala dan labu hindari penggunaan batang pengaduk dengan ujung tajam yang dapat menggores peralatan gelas  Tidak mencampur asam sulfat pekat dengan air di dalam gelas ukur. Reaksi panas dapat memecahkan dasar gelas ukur  Jangan gunakan sikat dengan bulu yang rusak dapat menggores gelas  Peralatan gelas yang tergores, retak atau pecah tidak digunakan untuk memanaskan karena suhu yang kuat akan membuat peralatan gelas cenderung mudah pecah  Lakukan pemanasan secara bertahap untuk mencegah pecahnya alat akibat perubahan suhu yang mendadak  Tidak meletakan peralatan gelas dingin ke atas hotplate apabila hotplate telah dalam keadaan panas. Hangatkan terlebih dahulu melalui suhu yang bertahap.  Buang pecahan atau alat yang rusak dengan aman. Gunakan tempat pembuangan khusus yang didesain tahan bocor dan diberi label dengan jelas 100 LEMBAR TUGAS 1. Lakukan identifikasi titik kritis pada perawatan alat-alat gelas dilaboratorium secara berkelompok 2. Diskusikan dalam kelompok sesuai fakta yang diperoleh dan buat rangkuman kesimpulan dari diskusi anda 3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di dalam kelas No. Nama alat gelas Titik kritis dalam perawatan Cara melaksanakan 1 Pencucian peralatan Untuk menjaga kebersihan, pada setiap akhir hari kerja semua peralatan laboratorium yang telah digunakan harus segera dicuci dan disimpan pada tempatnya. Dengan demikian, semua peralatan dalam keadaan bersih dan siap digunakan pada kegiatan laboratorium berikutnya. Perlakuan yang diberikan pada peralatan tersebut berbeda tergantung dari jenis bahan dan fungsinya. Peralatan dari bahan gelas membutuhkan perawatan yang berbeda dengan peralatan dari logam; demikian pula dengan peralatan yang peka atau teliti harus ditangani secara lebih hati-hati dibandingkan peralatan yang kurang peka atau teliti. Tabung reaksi yang telah digunakan harus dikosongkan, dibilas dengan air, dicuci dengan air panas yang mengandung deterjen alkalin dan dilanjutkan dengan pembilasan menggunakan air panas. Terakhir tabung reaksi dibilas dengan air destilasi dan dikeringkan. 101 Pipet dibilas dengan air dingin segera setelah digunakan, cuci dengan air destilasi seperti pada pencucian tabung reaksi dan keringkan. Peralatan gelas yang digunakan untuk wadah sampel mikroba, kultur harian, peralatan agitasi, pengambilan sampel dan peralatan lain yang kontak dengan susu tidak hanya selalu harus bersih tetapi juga perlu disterilisasi sebelum digunakan. Sterilisasi dimaksud adalah metode sterilisasi sederhana, yaitu  rendam dalam air mendidih selama 5 menit;  panaskan dalam oven 160oC selama 2 jam;  masukan dalam autoklaf 120oC selama 20 menit; atau  rendam dalam etanol 70 dan bakar sebelum digunakan. Dengan pencucian dan penanganan yang baik dapat diharapkan dapat memperpanjang usia pakai dari peralatan tersebut. Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi dalam pencucian peralatan adalah sebagai berikut  Peralatan gelas dicuci pertama kali dengan menggunakan air dingin.  Peralatan pipet yang telah digunakan sebaiknya diletakkan secara vertikal dalam wadah berisi hipoklorit 200 ppm. Tindakan ini akan mempermudah pembersihan dan meminimalkan resiko kontaminasi.  Selanjutnya cuci dengan menggunakan sabun deterjen 1 dalam air hangat. Untuk membersihkan noda di tempat yang sulit dijangkau, sebaiknya menggunakan sikat yang sesuai. Peralatan yang terbuat dari plastik, sebaiknya dicuci dengan menggunakan spon agar plastik tidak tergores. Untuk mengetahui apakah peralatan telah dicuci dengan bersih. Apabila air membasahi seluruh permukaan alat dan membentuk lapisan tipis berarti peralatan sudah bersih; namun bila membentuk butiran air di permukaan alat berarti masih perlu dibersihkan lagi. Noda minyak atau kerak yang tertinggal 102 pada peralatan gelas dan tidak dapat dibersihkan dengan menggunakan deterjen, sebaiknya dibersihkan dengan cara merendamnya selama semalam dalam campuran larutan pembersih asam sulfat pekat 1 bagian dan kalium dikromat 3 aq. 9 bagian.  Selanjutnya cucilah hingga bersih dengan aliran air destilasi yang telah dipanaskan.  Peralatan gelas yang telah dicuci harus dikeringkan pada rak pengering sebelum disimpan.  Peralatan berbahan logam dapat dicuci dengan sabun deterjen dan kemudian dikeringkan dahulu sebelum disimpan. LEMBAR TUGAS Lakukan teknik pencucian alat gelas sesuai SOP 1. Pencucian alat-alat gelas 2. Pencucian alat ukur volume pipet, burete 3. Pencucian peralatan gelas yang digunakan untuk pekerjaan terkait dengan mikrobiologi Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan peralatan adalah  Peralatan yang sejenis disimpan pada tempat yang sama dan diusahakan tetap kering. Penyimpanan peralatan gelas harus terpisah dari peralatan logam  peralatan gelas dapat disimpan pada rak khusus atau dalam kotak, misalnya penyimpanan pipet, tabung reaksi, curvette, atau pipet hisap; 103  termometer yang akan disimpan harus dikeringkan dahulu dan simpan beberapa saat di ruang terbuka pada suhu kamar, dan selanjutnya disimpan pada tempatnya. Gambar 51. Rak penyimpanan ose dan Rak penyimpanan pipet Sumber ... Gambar 52. Rak penyimpanan tabung reaksi, Rak penyimpanan curvette dan Rak penyimpanan kontainer pipet hisap Sumber ... LEMBAR TUGAS Lakukan penataan, penyimpanan dan pendataan peralatan laboratorium form 104 2 Sterilisasi peralatan gelas Meskipun dapat disimpan lebih lama, mengapa bahan pangan bisa mengalami kebusukan? Salah satu penyebab kebusukan bahan pangan adalah peralatan yang digunakan tidak steril. Sterilisasi adalah proses membuat media atau material terbebas dari semua bentuk kehidupan. Produk pangan sudah melalui serangkaian sterilisasi untuk menghambat atau menghentikan reaksi biokimia dan aktivitas mikroba pembusuk. Sterilisasi bahan atau produk pangan dapat dilakukan dengan mencuci, memanaskan, memasak, atau menggunakan autoklaf untuk mengkombinasikan suhu dengan tekanan. Bahan pangan dan peralatan serta media yang digunakan dalam analisis mutu bahan pangan harus disterilisasi menggunakan salah satu dari metode sterilisasi Tabel 16. Sterilisasi peralatan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara fisik, kimiawi, dan mekanik. Tabel 16. Metode sterilisasi Metode Perlakuan Material yang disterilisasi Autoclaving Uap panas 121oC, tekanan 15-17 Psi selama 15 menit sampai beberapa jam Peralatan yang tahan panas, seperti gelas, besi dan beberapa plastik Oven Udara panas 160oC selama 10 jam atau lebih Peralatan gelas dan besi, tetapi tidak disarankan untuk plastik dan cairan Penyaringan Melewatkan bahan melalui filter yang memiliki lubang berukuran . μm virus tidak dapat dihambat dengan metode ini Senyawa yang tidak tahan panas seperti asam amino, vitamin, anitbiotik, gula dan lain-lain Radiasi Penyinaran dengan ultraviolet atau radiasi energi tinggi lainnya Plastik. Hanya efektif untuk permukaan saja Gas Penguapan dengan gas yang reaktif, misalnya etilen oksida Padatan yang tidak tahan panas, misalnya plastik 105 a Sterilisasi secara fisika Sterilisasi secara fisik adalahproses sterilisasi dengan menggunakan saringan filter, suhu tinggi panas, radiasi cahaya, dan tekanan untuk membunuh mikroba merugikan. Metode saringan dilakukan untuk membuang organisme dari larutan tidak tahan panas thermolabile dengan melewatkan larutan tersebut melalui filter yang dapat menahan bakteri bacterial-tight filter. Sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan menggunakan panas. Proses sterilisasi dengan menggunakan panas dapat dilakukan secara sterilisasi kering menggunakan udara panas, sterilisasi lembab menggunakan air panas, danautoklaf. Untuk memudahkan sterilisasi, telah diciptakan wadah peralatan yang didisain untuk proses sterilisasi. Beberapa wadah tersebut adalah untuk cawan petri Gambar 14, pipet Gambar 23, dan pipet hisap Gambar 24. Proses sterilisasi dengan suhu tinggi dapat dilakukan dengan perebusan dalam air mendidih, penguapan uap air panas, aliran udara panas oven, atau kombinasi suhu tinggi dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf memungkinkan untuk mengkombinasi-kan tekanan 15 Psi dan suhu 121 C sehingga proses sterilisasi berlangsung lebih cepat, yaitu 15-30 menit. Umumnya bakteri mati pada proses sterilisasi dengan suhu 121 C selama 10 menit. Apabila suhu diturunkan hingga 170-180 C, proses sterilisasi berlangsung selama 2 jam. Sedangkan pada suhu 160 C proses sterilisasi berlangsung selama 3 jam. 106 Gambar 53. Wadah sterilisasi cawan petri, Wadah sterilisasi pipet dan Wadah untuk sterilisasi pipet hisap Sumber Sterilisasi fisik banyak digunakan terhadap peralatan gelas atau keramik. Beberapa bahan atau produk pangan dan senyawa kimia yang tidak rusak oleh panas juga dapat disterilisasi dengan cara ini. Bahan yang akan disterilisasi dengan menggunakan autoklaf antara lain media kultur, jarum, senyawa termostable, kain, karet, atau bahan lain yang dapat rusak oleh panas. Radiasi sinar bergelombang pendek juga dapat digunakan untuk sterilisasi. Gelombang pendek dari sinar-X, gama, atau ultra violet memiliki daya tembus yang baik, sehingga akan membunuh mikroba. Iradiasi dengan sinar ultraviolet bukan cara sterilisasi yang memuaskan karena daya tembusnya terbatas. b Sterilisasi secara kimiawi Sterilisasi secara kimiawi adalah proses sterilisasi yang menggunakan senyawa kimia sebagai desinfektan. Senyawa asam dan basa kuat merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai desinfektan dalam sterilisasi secara kimiawi karena memiliki kemampuan menghidrolisis isi sel mikroba. 107 Beberapa jenis senyawa kimia yang telah diketahui dapat membunuh bakteri adalah larutan CuSO 4 , AgNO 3 , HgCl 2 , ZnO dan banyak lainnya. Larutan garam NaCl 9, KCl 11, dan KNO 3 memiliki tekanan osmotik lebih tinggi sehingga dapat membunuh mikroba. Larutan garam juga dapat menyebabkan denaturasi protein. KMnO 4 1 and HCl merupakan desinfektan yang kuat karena dapat mengoksidasi substrat. CuSO4 digunakan sebagai algisida. Senyawa khlor merupakan oksidator kuat yang dapat membunuh mikroba dengan mekanisme sebagai berikut Cl 2 + H2 O HCl + HOCl HOCl H Cl + On Formalin formaldehid merupakan senyawa mudah menguap. Senyawa ini sangat efektif sebagai desinfektan dengan konsentrasi 4-20. Larutan alkohol dapat digunakan sebagai desinfektan. Senyawa ini dapat menyebabkan koagulasi pada protein mikroba. Konsentrasi alkohol yang digunakan memiliki kisaran 50-75. Etilen oksida digunakan dalam proses sterilisasi piring plastik dan pipet. Adapun senyawa Beta-propiolactone banyak digunakan untuk sterilisasi jaringan hidup. 3 Kalibrasi peralatan Laboratorium Prosedur analisis yang ideal sebaiknya memenuhi syarat-syarat penting yaitu sahih valid, tepat accurate, cermat precision, dapat diulang reproducible, khusus spesific, andal reliable, mantap stable, cepat, hemat dan selamat. Untuk menjamin keakuratan suatu hasil analisa maka peralatan pengukuran yang digunakan harus terjamin juga keakuratannya, agar tercapai hal tersebut maka dilakukan kalibrasi. 108 Dari berbagai macam peralatan tersebut yang memerlukan kalibrasi adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur alat ukur baik digunakan untuk mengukur volume, mengukur massa ataupun mengukur suhu. Peralatan ukur tersebut perlu dikalibrasi agar keakuratan hasil analisa dapat terjamin karena dengan menggunakan peralatan yang sudah dikalibrasi maka keakuratan peralatan ukur tersebut tidak diragukan lagi. a Peralatan Gelas Beberapa peralatan gelas yang perlu dikalibrasi diantaranya adalah Labu ukur, gelas ukur, pipet ukur, pipet volume dan buret. Tabel 17. Berbagai jenis dan fungsi peralatan gelas yang digunakan di laboratorium pengawasan mutu hasil pertanian yang perlu dikalibrasi No Nama alat Gambar Fungsi Kalibrasi 1. Pipet ukur measuring pipette  Memindahkan sejumlah larutan dari satu wadah ke wadah lainnya dengan berbagai ukuran  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar 2. Pipet volume volume pipette  Memindahkan sejumlah larutan yang diketahui secara teliti volumenya dari satu wadah ke wadah lainnya dengan satu ukuran.  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar 3. Gelas ukur graduated cylinder  Mengukur volume larutan, cairan pada berbagai skalaukuran dengan ketelitian sedang  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar 109 No Nama alat Gambar Fungsi Kalibrasi 4. Labu ukur volumetric flask  Membuat suatu larutan dengan suatu volume yang diketahui secara teliti  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar 5. Buret burrette  Memindahkan larutan sejumlah volume yang diketahui dengan teliti.  Buret pada umumnya digunakan untuk titrasi  Membanding kan volume cairan yang diukur dengan standar LEMBAR TUGAS Lakukan kalibrasi terhadap alatan ukur volume sesuai SOP 1. Kalibrasi pipet ukur 2. Kalibrasi pipet volume 3. Kalibrasi gelas ukur 4. Kalibrasi labu takar 5. Kalibrasi buret b Peralatan Pemanas Pemanas digunakan untuk berbagai kegiatan di laboratorium seperti pemanasan, penguapan, pengabuan, pendidihan larutan, dan membantu melarutkan bahan kimia. Alat pemanas yang perlu dikalibrasi diantaranya adalah oven dan tanur muffle. 110 Tabel 18. Berbagai jenis dan fungsi peralatan pemanas yang perlu dikalibrasi No. Nama alat Gambar Fungsi Kalibrasi 1. Oven  Mengeringkan peralatan sebelum digunakan  Sterilisasi alat  Mengeringkan bahan pada proses penentuan kadar air  Membanding kan suhu dan waktu timer dengan standar 2. Tanur pengabu an muffle  Pemanasan dengan menggunakan suhu tinggi hingga 1000 o C pengabuan  Membanding kan suhu dan waktu timer dengan standar LEMBAR TUGAS Lakukan kalibrasi terhadap alat pemanas sesuai SOP 1. Kalibrasi oven 2. Kalibrasi mafle c NeracaTimbangan Secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi timbangan kasar, sedang dan halus. Timbangan kasar dengan ketelitian kurang atau sama dengan 0,1 g, timbangan sedang dengan ketelitian antara 0,01 g – 0,001 g dan timbangan halus dengan ketelitian lebih besar atau sama dengan 0,0001 g. Contoh peralatan 111 untuk menimbang yang digunakan di laboratorium dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 19. Contoh peralatan untuk menimbang yang digunakan di laboratorium No Nama alat Gambar Fungsi Kalibrasi 1. Neraca kasar teknis  Menimbang bahan dengan ketelitian rendah 0,1 gram  Neraca digital atau neraca satu lengan piringan  Membanding kan berat bahan yang ditimbang dengan standar 2. Neraca sedang  Menimbang bahan ketelitian sedang 0,01 – 0,001 gram  Membanding kan berat anak timbangan dengan standar 3. Neraca analitik  Menimbang bahan dengan ketelitian tinggi 0,0001 gram  Membanding kan berat bahan yang ditimbang dengan standar LEMBAR TUGAS Lakukan kalibrasi terhadap timbangan sesuai SOP 1. Kalibrasi timbangan kasar 2. Kalibrasi timbangan sedang 3. Timbangan analitik 112 d. Persiapan Bahan Kimia Dalam kegiatan analisis mutu digunakan berbagai bahan kimia sebagai pereaksi, baik pereaksi khusus maupun umum. Pengetahuan tentang bahan kimia akan meningkatkan kemampuan analis dalam menangani bahan kimia secara baik sehingga kecelakaan yang disebabkan karena ketidak tahuan dapat dihindari. 1 Sifat bahan kimia Bahan kimia dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu bahan kimia yang mudah terbakar, pengoksidasi, mudah meledak, radioaktif, bahanpenyebab korosi, dan bahan beracun. a Bahan kimia yang mudah terbakar Bahan kimia yang mudah terbakar dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap, atau bahan padat yang dalam bentuk debu mudah terbakar bila kontak dengan udara. Jenis bahan kimia yang mudah terbakar adalah  pelarut dan pereaksi organik, seperti asetaldehid, asam asetat, aseton, benzen, karbondisulfida, etil alkohol, eter, etil asetat, petroleum eter, isopropil,alkohol, toluen, dan xylen;  bahan an organik fosfor, logam Al, Mg, Zn, K, dan Na;  gas asetilen, metana, hidrogen, karbonmonooksida, dan butana. Cara penanganan bahan kimia mudah terbakar adalah dengan mencegah terjadinya penguapan atau kontak dengan udara oksigen maupun sumber panas secara langsung. Beberapa hal umum yang harus diperhatikan dalam penanganan bahan kimia mudah terbakar adalah  Gunakan penangas uapatau air untuk menghindari pemanasan bahan kimia secara langsung; 113  Pada saat memanaskan janganmengisi wadah melebihi½ kapasitas wadah;  Sediakan bahan kimia dalamjumlah minimum dansimpan bahan ditempat yang berventilasi baik, jauh dari bahan kimia pengoksidasi atau korosi;  Pelarut yang sudah tidak terpakai lagi simpan kembali dalam wadahnya;  Jangan membuang sisa bahan kimia tersebut ke dalam bak cuci. b Bahan pengoksidasi Bila kontak dengan bahan yang mudah terbakar, bahan kimia ini mudah mengalami reaksi eksotermis. Beberapa bahan kimia yang termasuk bahan pengoksidasi adalah klorat, perklorat, borat, peroksida, asam nitrat, kalium nitrat, kalium permanganat, bromin, klorin, florin dan iodin. Bahan pengoksidasi sebaiknya disimpan dalam wadahnya pada lemari yang tidak mudah terbakar. Hindari dari suhu tinggi dan bahan yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, serbuk logam, belerang, dan bahan kimia lain yang mudah terbakar. c Bahan mudah meledak Beberapa bahan kimia telah diketahui memiliki sifat mudah meledak, diantaranya asam perklorat HClO 4 dan peroksida. Penyebab meledaknya bahan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya pelarut mudah terbakar, udara, debu, gas danperoksida. Untuk mencegah terjadinya ledakan, penggunaan bahan kimia mudah meledak hendak hendaknya dilakukan di tempat terbuka atau di lemari uap; gunakan dengan jumlah sedikit; gunakan penangas air untuk memanaskan; gunakan alat yang benar dan masih layak; dan gunakan pelindung.

Jumlahmaksimum yang diperbolehkan sebesar 2000-3000 ppm atau 0,2-0,3%. Selanjutnya daging buah pala direndam dalam larutan gula encer dalam drum plastik selama satu malam. Larutan gula yang digunakan dapat berasal dari gula hasil penirisan proses pembuatan manisan pala sebelumnya yang ditambahkan air secukupnya sampai seluruh daging buah terendam.
JAKARTA, - Jika ingin dapur terlihat teratur dan bersih sempurna, menjaga beragam peralatan dapur berbahan plastik putih menjadi seputih mungkin adalah kuncinya. Namun, seiring waktu, peralatan dapur berbahan plastik putih rentan terhadap perubahan warna dan noda akibat asap, kotoran, bahkan cahaya matahari, sehingga bisa membuat dapur terlihat suram dan ada metode untuk membantu membuat peralatan dapur berbahan plastik warna putih menjadi putih kembali setelah menguning. Baca juga Cara Membersihkan Talenan Kayu dan Plastik agar Tahan Lama Dilansir dari Hunker, Selasa 9/11/2021, berikut ini beberapa cara untuk membersihkan noda menguning dari peralatan dapur berbahan plastik warna putih. Rendam ke dalam cuka Ketika ingin menghilangkan noda kuning dari peralatan dapur berbahan plastik yang digunakan untuk menyiapkan atau menyimpan makanan, kamu mungkin tidak ingin menggunakan larutan kimia yang lebih itu masalahnya, kamu dapat menggunakan rendaman cuka untuk menghilangkan noda dengan cara yang aman untuk makanan. Ini adalah metode yang bekerja lebih baik untuk peralatan yang lebih kecil, seperti blender genggam, karena solusinya membutuhkan waktu untuk merendam dan menyerap plastik. Baca juga Cara Menghilangkan Bau Plastik Meleleh pada Microwave Dalam sebuah wadah, masukkan cuka putih dan air dengan jumlah perbandingan yang sama, misal 500 ml cuka putih dan 500 ml air. Kemudian, masukkan peralatan dapur berbahan plastik yang menguning ke dalam larutan cuka, sampai bagian yang bernoda atau menguning benar-benar terendam. Jika kamu tidak bisa menenggelamkan seluruhnya, periksa dan balikkan selama waktu perendamannya. Biarkan peralatan dapur plastik yang menguning meresap larutan cuka selama beberapa jam, atau semalaman jika memungkinkan. Setelah selesai, keluarkan peralatan dapur tersebut dari larutan cuka, lalu cuci bersih dengan sabun cuci piring dan air untuk menghilangkan sisa-sisa cuka.
hv36fs.
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/105
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/413
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/85
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/357
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/184
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/179
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/908
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/219
  • peralatan yang digunakan harus direndam atau dicuci dalam larutan