Setelah menetas, anak elang itu pun tumbuh dan berkembang dalam pengasuhan induk ayam. Ia pun berperilaku persis seperti anak ayam, karena mengira dirinya memang anak ayam. Suatu hari, ketika anak elang itu bermain-main dengan ayam-ayam lain, ia menyaksikan beberapa ekor elang terbang dengan gagah.
Ia kembali mampu terbang dengan bulu, paruh dan cakar yang baru. Dengan transformasi barunya ini, ia pun menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi. Proses yang menyakitkan bahkan bagi seekor burung bukan? Apakah kisah Elang ini nyata? Tentu saja, meskipun banyak motivator menggunakan cerita ini, ini bukanlah kisah nyata.Elang brontok tersebar di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Namun, pemburu hewan kecil, tikus, dan burung-burung kecil ini paling sering ditemui di kepulauan paling barat Indonesia, seperti Pulau Mentawai, Siberut, Nias, serta pulau-pulau kecil lainnya dengan luas sebaran (extent of occurrence /EOO) mencapai 3,58 juta kilometer persegi.
Elang dengan nama latin Aquila audax ini memiliki ekor seperti bentuk pasak (wedge). Paruhnya berwarna pucat, kakinya putih, warna di sekitar matanya gelap. Dia tersebar di wilayah pegunungan, hutan dan padang rumput terbuka di Australia. Berat rata-rata 5,3 kg dan rentang sayap 2,3 meter. Ia menjadi burung pemangsa terbesar di Benua Kanguru.
hA2s1No.