thatexist in the outdoor play environment surrounded by nature tujuan di atas akan sangat membantu dalam merancang, mengkreasi, dan menghasilkan lingkungan belajar yang lebih cocok untuk anak. Memang di tempat bermain, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakatnya yang lebih luas. Anak-anak secara aktif, baik disadarinya atau tidak
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR OUTDOOR SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN DI PAUD Abstract Lingkungan belajar anak di PAUD dapat diklasifikasi menjadi dua yakni lingkungan belajar Indoor dan lingkungan belajar Outdoor. Dalam pengelolaan kedua lingkungan belajar ini dapat memiliki peran yang sangat strategis untuk menunjang aktivitas bermain anak. Dalam kegiatan konteks bermain, pengelolaan lingkungan belajar Indoor diyakini memiliki peran yang lebih sentral jika dibandingkan dengan lingkungan belajar outdoor. Lingkungan outdoor sendiri merupakan lingkungan yang berada di luar ruangan, dimana lingkungan ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan belajar yang ia peroleh melalui bermain yang sekaligus dapat mengembangkankan potensi yang dimiliki anak. Maka dari itu pengelolaan lingkungan belajar outdoor mengutamkan keamanan, kenyamanan dan kunci Lingkungan Belajar Outdoor, Bermain, PAUD. References Asmawati, Luluk dkk. 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta Universitas Terbuka. Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta Prestasi Pustaka. Mariyana, Rita dkk. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Bandung Kencana. Meissa, Cici. 2014. Pengelolaan Outdoor Class dalam Menunjang Pendidikan Karakter. Skripsi. Malang Universitas Negeri Malang. Mulyasa. 20014. Manajemen PAUD. Bandung Rosda. Permendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 tahun tentang Standar Pendidikan Usia Dini DOI Metrics Abstract view 599 times PDF - 475 times Refbacks There are currently no refbacks. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International License.
Prasaranaindoor dan outdoor dan mengetahui kemampuan apa yang bisa dikembangkan dengan Sarana Prasarana indoor dan outdoor. Penelitian ini menggunakan metode Triangulasi, memadukan Wawancara, dokumen dan Observasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada Sarana Prasarana Indoor dan Outdoor yang cukup lengkap.
ABSTRAK Kebijakan pemerintah untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dimasa Pandemi Covid-19, berpengaruh besar pada perubahan pola aktivitas lingkungan bermain anak usia dini. Lingkungan rumah dan keluarga menjadi kunci utama keberlanjutan kegiatan pembelajaran. Artikel ini memberikan informasi bahwa orang tua berperan penting untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran di masa pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan orang tua dalam memfasilitasi lingkungan bermain dan belajar anak di rumah selama masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang melibatkan lima orang tua siswa sebagai subyek penelitian. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa orang tua memerlukan bimbingan dalam memahami penyediaan lingkungan bermain untuk anak dan guru berperan dalam memberikan pemahaman, penguatan dan monitoring pada orang tua agar dapat mendampingi anak belajar selama masa pandemic, serta memastikan kebutuhan lingkungan bermain anak dapat terpenuhi. Kondisi dan situasi pandemic membatasi observasi kegiatan pembelajaran secara langsung, sehingga hal ini menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. ABSTRACT The government's policy to implement Distance Learning PJJ during the Covid-19 Pandemic, had a major effect on changing the patterns of play environment activities in early childhood. Furthermore, the home and family environment are the main keys to sustainability of the learning activity. This article provides information that parents play an essential role in ensuring the continuity of learning during a pandemic. This study aims to analyze the readiness of parents to improve the play and learning environment of children at home during the Covid-19 pandemic. This uses a qualitative approach with a case study by involving the parents of five students as research subjects. In addition, the data were obtained through interviews, observations, and documentations. The results show that parents need guidance in understanding the provision of a play and the learning environment for children. The teacher plays a role in providing parents with understanding, strengthening and monitoring, hence enabling children to be assisted in learning during the pandemic period, as well as ensuring the needs of the child's play environment are fulfilled. Considering these results, pandemic conditions and situations limit direct observation of learning activities. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 7 Nomor 2 2020 Halaman 16- 26Tumbuh kembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDJurnal PG-PAUD FKIP Universitas SriwijayaWebsite jtk 2355-7443 eISSN2657-0785Kesiapan Orang Tua Dalam Menyediakan Lingkungan Bermain di RumahUntuk Anak Usia Dini Dimasa Pandemi COVID-19Dianti Yunia Sari1, Shinta Mutiara2, Aldila Rahma3Program Studi PG-PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam NusantaraEmail pemerintah untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dimasa Pandemi Covid-19,berpengaruh besar pada perubahan pola aktivitas lingkungan bermain anak usia dini. Lingkungan rumahdan keluarga menjadi kunci utama keberlanjutan kegiatan pembelajaran. Artikel ini memberikaninformasi bahwa orang tua berperan penting untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran di masapandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan orang tua dalam memfasilitasi lingkunganbermain dan belajar anak di rumah selama masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang melibatkan lima orang tua siswa sebagai subyekpenelitian. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkanbahwa orang tua memerlukan bimbingan dalam memahami penyediaan lingkungan bermain untuk anakdan guru berperan dalam memberikan pemahaman, penguatan dan monitoring pada orang tua agar dapatmendampingi anak belajar selama masa pandemic, serta memastikan kebutuhan lingkungan bermainanak dapat terpenuhi. Kondisi dan situasi pandemic membatasi observasi kegiatan pembelajaran secaralangsung, sehingga hal ini menjadi keterbatasan dalam penelitian Kunciorang tua; lingkungan bermain; rumah; anak usia dini; pandemi Covid-19ABSTRACTThe government's policy to implement Distance Learning PJJ during the Covid-19 Pandemic, had amajor effect on changing the patterns of play environment activities in early childhood. Furthermore, thehome and family environment are the main keys to sustainability of the learning activity. This articleprovides information that parents play an essential role in ensuring the continuity of learning during apandemic. This study aims to analyze the readiness of parents to improve the play and learningenvironment of children at home during the Covid-19 pandemic. This uses a qualitative approach with acase study by involving the parents of five students as research subjects. In addition, the data wereobtained through interviews, observations, and documentations. The results show that parents needguidance in understanding the provision of a play and the learning environment for children. Theteacher plays a role in providing parents with understanding, strengthening and monitoring, henceenabling children to be assisted in learning during the pandemic period, as well as ensuring the needs ofthe child's play environment are fulfilled. Considering these results, pandemic conditions and situationslimit direct observation of learning parents; play environment; home; early childhood; the Covid-19 pandemicAvailable Online 5 November 2020/ Ā©2020 The Authors. Published by PGPAUD FKIP UniversitasSriwijaya. This Open access article under the CC BY SA Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26PENDAHULUANSebagai respon terhadap penyebaran Covid-19, sebagian besar provinsi di Indonesiamemutuskan untuk menutup total kegiatan sekolah. Akibatnya, sekitar 40 juta siswa dari tingkatpendidikan anak usia dini sampai pendidikan menengah, terkena dampaknya. KementerianPendidikan dan Kebudayaan telah mendorong inovasi pendekatan Pendidikan Jarak Jauh PJJOCHA, 2020. Pandemi ini membuat banyak kegiatan publik dialihkan di rumah, termasukproses pembelajaran pendidikan anak usia dini. Semua pihak baik itu guru, murid, dan orang tuamenjalani kehiduan baru new normal melalui pendekatan belajar menggunakan teknologiinformasi dan media elektronik agar pembelajaran dapat terus berlangsung Tanoto Foundation,2020. Banyak hambatan yang muncul dalam pelaksanaan PJJ, diantaranya kurangnyainfrastruktur, tidak ada akses ke internet dan komputer, serta orang tua memiliki tanggung jawabtambahan dalam mengawasi anak-anak dalam pembelajaran di rumah OCHA, 2020.Sebelum masa pandemi muncul, lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkunganmasyarakat sekitar dapat menjadi fasilitas untuk mendukung aktivitas bermain anak, namun padasaat pandemi Covid-19 berubah secara drastis. Lingkungan bermain anak termasuk yangmengalami perubahan. Saat ini lingkungan keluarga di rumah menjadi pusat utama kegiatanbelajar dan bermain tua menjadi guru utama anak selama masa pandemi sertadiharapkan dapat mendampingi, membimbing, mengarahkan, dan bahkan menggantikan peranguru di sekolah. Orang tua dapat membuat laporan perkembangan belajar siswa untuk guru danmengkomunikasikan hambatan dalam proses pembelajaran agar dapat dicari solusinya bersamaPramana, 2020. Pada kenyataannya, tidak semua orang tua dapat berperan sebagai guru disekolah. Banyak orang tua yang tidak telaten dalam dalam mendampingi belajar anak, sehinggapembelajaran cenderung monoton dan anak kurang termotivasi Primasari, 2020. Sekolahbeserta guru, komponen tenaga pendidik, dan orang tua harus merancang strategi agarpembelajaran terus berlanjut. Situasi pandemi membuat semua pihak harus dapat bekerjasama,bahu membahu, dan saling menghargai satu sama lain demi terwujudnya aktivitas pembelajaranyang optimal untuk untuk anak usia dini tersusun dari komponen berupa manusia, material,fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuanpembelajaran. Proses pembelajaran akan efektif apabila ditunjang dengan lingkungan dansuasana belajar yang kondusif. Kegiatan bermain yang memberikan kesempatan kepada anakuntuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya menjadi sesuatu yang perlu diprioritaskanMulyasa, 2012. Akan tetapi, dengan adanya kebijakan āsocial distancingā atau pembatasansosial berskala besar, mengubah semua pola pembelajaran yang selama ini dilakukan. Socialdistancing atau disebut juga physical distancing mengharuskan menjaga jarak dengan orang lainpaling tidak sejauh 1-2 meter, untuk mencegah penyebaran virus Centers for Disase Control andPrevention, 2020.Diperlukan kesiapan dan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk menghadapiperubahan sporadis yang disebabkan oleh situasi Pandemi Covid-19. Pada kenyataannya, banyakpihak belum siap baik itu pada anak, orangtua, atau bahkan guru. Hal ini pula yang dialami olehorangtua siswa di Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung. Banyak hambatan yang dihadapidalam proses pembelajaran jarak jauh. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, lingkungan bermain adalah fasilitas utama yangdibutuhkan anak untuk merangsang semua aspek perkembangan. Kondisi pandemi yangmengharuskan pembatasan fisik dan sosial, berakibat pada tidak beroperasinya sekolah danLembaga Pendidikan lainnya secara normal. Untuk itu, keterlibatan keluarga dan orang tuamemegang peranan yang sangat krusial dalam mendukung proses kegiatan pembelajaran berpendapat bahwa keterlibatan orangtua dalam membantu perkembangan danproses pembelajaran anak di sekolah terdiri dari 3 tahap yaitu; 1 hubungan kerjasama antaraorangtua, guru, dan pengasuh; 2 perencanaan yang baik dalam proses perkembangan dalamsuatu periode tertentu; dan 3 hubungan melalui saling berbagi dan berdiskusi tentangbagaimana memberikan pengalaman yang baik dalam menunjang perkembangan sertapertumbuhan anak Morrison, 2018.Lebih spesifik lagi, terdapat tiga pandangan terkait keterlibatan orang tua. Pertama,orientasi tugas yaitu orang tua diminta untuk mengecek apakah pekerjaan rumah yang diberikanoleh guru diselesaikan dengan baik oleh anak-anak mereka di rumah. Kedua, orientasi proses,yaitu orangtua diminta untuk turut serta berpartisipasi dalam beberapa kegiatan penting sekolahyang meliputi perencanaan kurikulum, pemilihan buku untuk bahan ajar, dan mengevaluasipengajaran yang disampaikan oleh guru. Ketiga, orientasi perkembangan, yaitu membantuorangtua mengembangkan kemampuan mereka dalam meningkatkan proses perkembangan anak-anak mereka baik di sekolah, maupun di rumah Morrison, 2018.Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan orangtua merupakan dariproses dalam menggunakan kemampuannya untuk menstimulasi seluruh aspek perkembangananak, sehingga bermanfaat baik bagi dirinya sendiri, anak, serta program pendidikan anaksekolah. Salah satu peran serta orang tua dalam memfasilitasi perkembangan anak yaitumenyediakan lingkungan bermain. Lingkungan bermain merupakan tempat atau area dalamruangan indoor dan luar ruangan outdoor agar anak mengembangkan potensi yangdimilikinya. Ketersediaan lingkungan bermain di rumah yang aman dan nyaman menjadi pentingbagi anak pada masa pandemi untuk melaksanakan āschool from homeā atau belajar di ini sejalan dengan pendapat Pearson dan Degotardi, bahwa pendidkan lingkunganmerupakan pembelajaran yang sangat penting dalam pendidikan anak usia dini Cutter-Mackenzie & Edwards, 2013. Dari pendapat lain, terdapat tiga pengalaman bermain terkaitdengan lingkungan sebagai area pembelajaran yaitu; 1 Open-ended play; 2 Modeled play; dan,3 Purposefully framed play. Pada ketiga teknik pengalaman bermain ini, terdapat adanyainteraksi keterlibatan guru atau orang dewasa dengan anak Cutter-Mackenzie & Edwards, 2013.Dari berbagai penjelasan tersebut, lingkungan bermain sangat berperan penting dalammenunjang perkembangan anak usia pandemi saat ini memaksa anak untuk belajar di rumah dengan orang tua sebagaiguru mereka. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan peran orang tua dalam pendidikandimasa pandemi yaitu, peran orang tua dalam mendampingi anak dimasa pandemi. Secara umumorang tua berperan dalam membimbing, mendidik, menjaga, mengembangkan kemampuan anak,dan sebagai pengawas dalam kegiatan belajar anak di rumah Kurniati, Nur Alfaeni, & Andriani,2020. Penelitian lain yaitu pada kesiapan ibu dalam bermain bersama anak di masa belakang pendidikan ibu dan profesi pendidik tidak menjamin para ibu siap dalam Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26melakukan kegiatan bermain bersama anak selama masa pembatasan sosial berskala besarPSBB Fadlilah, 2020. Pandemi yang terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan perubahansecara sporadis di bidang pendidikan, menyebabkan banyak peluang untuk mengkajipelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, tulisan ini difokuskan pada kesiapan orangtua dalam memfasilitasi lingkungan bermain di rumah untuk anak usia dini di masa pandemiCovid-19. Diharapkan artikel ini dapat menambah informasi penyelenggaraan pendidikan dimasa tanggap darurat bencana non alam dalam hal ini pandemi, khususnya dalam cakupanpendidikan anak usia PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus,yang mendeskripsikan kesiapan lingkungan bermain di Kecamatan Ujung Berung, KotaBandung pada bulan Maret sampai dengan Juni 2020. Metode kualitatif dipilih karenamerupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data secara langsung dariorang dalam lingkungan alamiahnya dan studi kasus case study adalah suatu penelitian yangdilakukan terhadap suatu ākesatuan sistemā dapat berupa program kegiatan, peristiwa, atausekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu, atau ikatan tertentu Sukmadinata, 2013.Subyek penelitian yang terlibat adalah 5 lima orang ibu yang memiliki latar belakangpekerjaan yang berbeda-beda dan mempunyai anak usia dini yang usianya berbeda ini dipilih berdasarkan permasalahan kesulitan dalam melaksanakan proses PJJ dalammempersiapkan lingkungan bermain. Teknik pengumpulan data pada penelitian inimenggunakan observasi, wawancara, dan 1. Data Subyek PenelitianHASIL DAN PEMBAHASANLingkungan bermain anak usia dini menjadi salah satu faktor pendukung perkembangananak. Lingkungan disini semestinya memberikan rasa senang, gembira, aman, nyaman, danmenjamin kesehatan anak. Kriteria lingkungan tersebut seharusnya dapat memfasilitasi anakketika melakukan kegiatan belajar, namun di masa pandemi keterbatasan dalam penyediaanlingkungan bermain menjadi permasalahan utama. Berikut ini adalah hasil wawancara denganlima orang tua siswa yang diwakili oleh para D menyatakan bahwa mereka tidak menyiapkan lingkungan bermain apapunketika pembelajaran jarak jauh PJJ diberlakukan, dan hanya menunggu instruksi guru. Dmengutarakan bahwa anak lebih senang bermain di luar rumah seperti bermain sepeda, otopet,dan bermain layang-layang. D adalah orangtua yang bekerja sehingga tidak bisa menemani danmemfasilitasi anak dengan menyiapkan lingkungan bermain khusus ketika PJJ berlangsung. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Selain itu, D merasa keberatan karena biaya sekolah PAUD anaknya tidak berkurang, ditambahlagi dengan pembelian kuota internet yang harus selalu tersedia. Walaupun demikian, D tetapmerasa tenang karena anaknya lebih aman berada di lingkungan rumah selama masa pandemi. Dmenyebutkan bahwa waktu PJJ terbatas sehingga anaknya kurang memahami pembelajaran danberdampak terhambatnya pada tumbuh kembang. Hal ini membuat orangtua harus lebih banyakmengeluarkan tenaga dan ide untuk menyiapkan kembali seperti apa lingkungan bermain yangedukatif untuk anaknya. D mengemukakan pendapatnya mengenai keberlangsungan PJJ agarguru lebih komunikatif dan lebih memahami kondisi orangtua di rumah. Terlebih untuk orangtuayang bekerja akan kerepotan untuk menyiapkan lingkungan bermain yang sesuai denganinstruksi adalah seorang ibu rumah tangga mengutarakan kekhawatirannya jika anaknya masuksekolah seperti biasa karena pandemi. Oleh karena itu, S sangat mendukung PJJ dengan menyiapkan lingkungan bermain sesuai instruksi guru dari sekolah serta menemani anak ketikaPJJ berlangsung. Kesulitannya adalah terkadang guru menginstruksikan untuk menyiapkanmedia pembelajaran yang terkadang tidak tersedia dirumah, sehingga orang tua tetap haruskeluar rumah untuk membeli media tersebut. Anak tetap ingin masuk sekolah karena merasabosan terlalu lama di rumah. Untuk mengatasi rasa bosannya, S memberi izin anaknya untukbermain di lingkungan dekat rumah dengan teman sebayanya. S mengaku PJJ yang berlangsungmemang membosankan sehingga kadang-kadang anak kurang bersemangat mengikuti kegiatanyang diinstrusikan oleh guru. S mengharapkan anaknya mendapatkan fasilitas lingkunganbermain yang membuat anaknya lebih bersemangat. S juga keberatan mengenai PJJ yang tidaktepat waktu dan tidak tentu waktunya sehingga mengganggu jam tidur anaknya. S harus ekstrasabar dalam membujuk anaknya untuk mengikuti PJJ. Meskipun demikian, S merasa senangkarena guru aktif dalam memantau perkembangan anaknya melalui aplikasi media adalah seorang wirausaha dan sedang mengandung. R mengemukakan pembelajarananak selama pembelajaran jarak jauh tidak optimal. R mengaku tidak menyiapkan lingkunganbermain apa-apa untuk anaknya berkegiatan di rumah. PJJ membuat orangtua kesulitan baik darimenyiapkan media pembelajaran sampai menemani anak dirumah. Meskipun demikian, Rmerasa senang dapat melihat perkembangan anaknya sehari-hari dirumah. Perkembangan anaktetap di pantau oleh guru dan anak terlihat baik dalam meresponnya. R merasa bahwa sosialisasianak kurang terstimulus karena harus dirumah saja dan lingkungan bermain dirumah atau sekitarrumah kurang mendukung. R menyebutkan lingkungan bermain yang disiapkan olehnya adalahpermainan yang melibatkan motorik kasar, seperti berolahraga yang disarankan oleh dinaspendidikan. R juga mengutarakan bahwa anak terlihat senang-senang saja dan bersemangat. Rberharap anaknya dapat menikmati lingkungan bermain yang kondusif dan memfasilitasi prosestumbuh kembang anaknya walaupun terdapat kendala dan hambatan karena rumahnya yang tidakterlalu luas. Kendala tersebut membuat R khawatir anaknya kurang dapat mengeksploraktivitasnya dengan ruangannya yang orangtua lainnya E & N menyampaikan kegembiraannya selama PJJ karena merekaadalah guru PAUD sekaligus sebagai orangtua dirumah yang harus menyiapkan lingkunganbermain juga untuk anaknya. Mereka merasa nyaman dengan kondisi PJJ selama pandemi, Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26karena selain bisa bekerja sambil memfasilitasi tumbuh kembang anaknya, tetapi jugamempunyai waktu penuh untuk keluarganya. E dan N merasa lebih berat ketika harus berperanganda menjadi orangtua dan guru di waktu yang memang bersamaan ketika pembelajaran jarakjauh berlangsung. E dan N mengutarakan kekhawatiran mengenai perkembangan sosialisasianaknya dan murid-muridnya menjadi sedikit terhambat karena biasanya di sekolah berinteraksidengan banyak teman. Di lingkungan sekitar rumah mereka tidak ada teman sebaya anaknya. Edan N juga berusaha untuk tidak banyak merepotkan orangtua dirumah ketika PJJ denganmenyiapkan fasilitas bermain yang sulit, namun dengan menggunakan bahan dan alat yangmemang sedia dirumah. E dan N mengharapkan orangtua dapat berperan aktif dalam prosespembelajaran dirumah dan dapat bekerja sama untuk menunjang perkembangan anak. E justrumengkhawatirkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru pada anak justru dikerjakan olehorangtuanya, atau orangtua melaporkan hasil pekerjaan anak, padahal anak tersebut tidakmengerjakannya. Hal ini kadang dilakukan oleh orangtua karena āagar cepat selesaiā, padahal itubukanlah tujuan utama proses pembelajaran. Kejadian ini kemungkinan besar menghambatproses tumbuh kembang anak. E dan N juga menyampaikan bahwa tidak sedikit orangtua yangmemang antusias terhadap PJJ. Mereka semangat berkomunikasi dengan guru mengenaikemajuan perkembangan anaknya dan tidak berkeberatan mengenai biaya sekolah yang tidakberkurang. Para orangtua tersebut terlibat aktif penuh dalam proses PJJ. Hingga pembelajaransemester genap berakhir, merekapun tetap terlihat antusias menyambut pembelajaran dengandaring berikutnya di tahun ajaran fakta-fakta tersebut, kesiapan penyediaan lingkungan bermain bagi anakberhubungan dengan pemahaman orang tua. Pada umumnya, orang tua belum menyiapkanlingkungan bermain dengan optimal. Latar belakang pendidikan orang tua tidak berpengaruhterhadap kesiapan penyediaan lingkungan bermain. Mereka sebatas memahami bahwa prosespembelajaran untuk anak cukup dengan membiarkan mereka bebas bermain. Faktor internallainnya lebih menjadi kendala bagi orang tua orang tua dalam menyediakan sarana dan prasaranabermain untuk anak. Hal ini berdampak pada kesiapan lingkungan bermain yang terbatas padaalat dan bahan yang hanya tersedia di dalam rumah indoor dan di luar rumah outdoor.Terdapat berbagai faktor yang mepengaruhi perilaku orang tua dalam menyediakan lingkunganbermain bagi anak mereka, orangtuaDi masa pandemi, pekerjaan orangtua diduga menentukan berjalannya pembelajaran waktu orangtua tersita dalam bekerja, semakin sulit orangtua untuk menemani anakketika pembelajaran daring berlangsung teutama dalam menyiapkan lingkungan bermain yang difasilitasi bukan berdasarkan minat anak melainkan keinginan orangtua yang disesuaikan dengan tersedianya alat dan bahan yang ada di rumah sehingga anak kurangtermotivasi dan akhirnya bermain bebas sesuai kebutuhannya. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Status sosial ekonomi keluargaKondisi ekonomi di masa pandemi cukup menentukan kesiapan lingkungan bermain anakdi rumah selama pembelajaran daring. Orangtua mengungkapkan bahwa mereka keberatan untuktetap membayar biaya sekolah dan harus mengeluarkan biaya kuota untuk pembelajaran ini membawa dampak kepada proses pembelajaran anak. orang tua lebih focusmencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari sehingga pelaksanaan PJJkurang sekitar rumahLingkungan pun menentukan lingkungan bermain anak, seperti ada atau tidaknya temansebaya, fasilitas bermain anak yang aman baik indoor atau outdoor yang mendukung anak untukbermain sehingga melalui lingkungan bermain tersebut anak diharapkan dapat bermain denganbebas, senang, aman dan nyaman, serta anak tidak merasa jenuh ataupun bermain indoor maupun outdoor harus dapat menunjang kemajuanperkembangan anak, selalu diawasi, ditinjau kembali agar dapat dapat menjadi nilaipembelajaran bagi anak. Seperti yang dikemukakan Kantz 2004, bahwa lingkungan bermain diluar outdoor dapat mengembangkan kemampuan kognitif, sosial emosional dan orang tua dalam memfasilitasi lingkungan bermain anak, menunjukkan bahwaorang tua belum memahami proses pembelajaran dalam mempersiapkan lingkungan bermainuntuk anak usia dini yang nyaman, aman, dan menyenangkan. Syarat lingkungan bermain yangmenyenangkan menurut Montessori yaitu; 1 accessibility and availability mudah diakses dantersedia; 2 freedom of movement and choice kebebasan bergerak dan memilih; 3 personalresponsibility tanggung jawab; 4 reality and nature nyata dan alami; 5 beauty andharmony indah dan selaras Isaacs, 2010.Gagne menyatakan bahwa kejadian-kejadian pada lingkungan bermain akan sangatberpengaruh pada hasil belajar anak. Lingkungan bermain untuk anak usia dini hendaklahdilakukan melalui pertimbangan yang matang karena akan berpengaruh terhadap perkembangananak Mariyana, Nugraha, & Rachmawati, 2010. Didukung oleh pandapat lain yang menyatakanbahwa lingkungan yang sistematis, terencana, dan teratur akan membantu mendapatkan responyang sesuai dari setiap anak Semiawan, 2002. Maka diharapkan, semakin baik persiapanlingkungan bermain anak, akan semakin baik pula dampaknya terhadap perkembangan anakMariyana et al., 2010.Pentingnya menyediakan lingkungan bermain yang baik untuk anak usia dini dapatmerangsang dan mengembangkan potensi anak, khususnya menstimulasi enam aspekperkembangan anak. Untuk itu, maka penting bagi orang tua dalam mempersiapkan lingkunganbermain. Pada situasi pandemi Covid-19, guru dan orang tua masih berusaha untuk mencarisolusi yang memudahkan proses pembelajaran untuk anak usia dini sehingga capaianperkembangan anak tetap tercapai. Salah satu cara dalam proses pembelajaran jarak jauh PJJsaat ini yaitu, guru mentransfer berbagai materi dan alat bahan mengajar kepada orang agar orang tua dapat menyediakan lingkungan bermain yang dapat meningkatkancapaian perkembangan anak. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Cara tersebut sesuai dengan pendapat Cutter-Mackenzie & Edwards, 2013, terkaitdengan bentuk kegiatan bermain yang melibatkan lingkungan sebagai area tersebut yaitu Open-ended play,Modeled play, dan Purposefully framed play yaitu, pengalaman bermain terbuka dimana guru diwakili orang tua membekali anakdengan materi, dengan keterlibatan dan interaksi minimal. Kegiatan ini memungkinkan anakuntuk mengeksplorasi materi sebagai dasar pembelajaran. Modeled play yaitu, pengalamanbermain dimana orang tua mengilustrasikan, menjelaskan, dan mendemonstrasikan danPurposefully framed play yaitu, pengalaman bermain di mana orang tua memberikan peluangbermain yang melibatkan interaksi antara anak dengan orang tua. Konsep ini memungkinkananak menggunakan material dengan interaksi minimal dengan orang dewasa, sebagai social, emosional, kognitif, fisik motorik, bahasa dan seni pada anak usiadini berkembang pesat dan dipengaruhi oleh lingkungan bermain mereka. Pengalaman denganlingkungan fisik, dapat memiliki efek jangka panjang pada tumbuh kembang anak. Selain itu,kualitas dan fasilitas tataruang akan mempengaruhi motivasi guru maupun orang tua untukmeningkatkan kinerja mereka, sehingga berpengaruh terhadap hasil akademik anak Shaari &Ahmad, 2016.Pengadaan lingkungan bermain sebagai area pembelajaran bertujuan untuk menggalipengalaman anak sesuai materi yang diberikan. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhiproses pembelajaran jarak jauh PJJ dalam masa pandemi, maka guru harus berupaya untuktetap memberikan pemahaman dan penguatan kepada orang tua secara berkala sesuai dengantingkat kesiapan orang tua dalam memfasilitasi lingkungan bermain. Bagaimanapun jugakeluarga adalah pendidik pertama bagi anak dan orangtua memiliki pengaruh terhadapperkembangan anak dan nilai-nilai penyediaan lingkungan bermain oleh orang tua untuk anak di rumah tua yang dapat memfasilitasi lingkungan bermain anak, memanfaatkan alat dan bahanyang tersedia di rumah sebagai media belajar. Ada juga orang tua siswa yang tidak menyiapkansarana bermain secara khusus, dan hanya menunggu instruksi guru. Faktor-faktor yangmempengaruhi perilaku orang tua dalam menyediakan lingkungan bermain bagi anak yaitu,pekerjaan, status social ekonomi keluarga dan lingkungan sekitar diharapkan tetap memberikan pemahaman secara bertahap kepada orang tua dalammelakukan stimulasi pembelajaran kepada anak sesuai dengan tahapan usia ini dilakukan untuk mendukung agar proses pembelajaran dapat terus berlangsung selamabelum berkahirnya masa pandemi, meskipun dilakukan di rumah dalam penelitian ini adalah keterbatasan dalam melakukan komunikasi danmonitoring dengan orang tua. Situasi dan kondisi di masa pandemi menyebabkan komunikasihanya dilakukan menggunakan media sosial, sehingga proses kegiatan bermain anak di rumahtidak dapat teramati secara langsung. Disarankan untuk penelitian berikutnya, agar melakukanvisitasi ke rumah siswa tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat, agar prosespembelajaran di rumah selama masa pandemi dapat diamati dengan lebih optimal. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26DAFTAR PUSTAKACenters for Disase Control and Prevention. 2020. Social Distancing Keep a Safe Distance toSlow the Spread. Retrieved from A., & Edwards, S. 2013. Toward a model for early childhood environmentaleducation Foregrounding, developing, and connecting knowledge through play-basedlearning. Journal of Environmental Education,443, 195ā A. N. 2020. Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini SelamaPandemi COVID-19 melalui Publikasi. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,51, 373. B. 2010. Bringing the Montessori Approach to your Early Years Practice 2nd ed..New York K. R. 2004. Understanding the outdoor play environment for preschool children inchild care should we just let āem go? Iowa State University. E., Nur Alfaeni, D. K., & Andriani, F. 2020. Analisis Peran Orang Tua dalamMendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan AnakUsia Dini,51, 241. R., Nugraha, A., & Rachmawati, Y. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. JakartaPrenada Media G. S. 2018. Early Childhood Education Today 14th ed.. New Jersey H. E. 2012. Manajemen PAUD 1st ed.. Bandung PT. Remaja 2020. Indonesia Multi-Sectoral Response Plan to COVID-19. Retrieved from C. 2020. Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Dimasa PandemiCovid-19. Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini,22,115ā124. H. P. 2020. Tantangan Dalam Pembelajaran PAUD pada Masa Pandemi. RetrievedNovember 5, 2020, from C. R. 2002. Belajar dan Pembelajaran dalam Tarap Usia Dini Pendidikan Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta M. F., & Ahmad, S. S. 2016. Physical Learning Environment Impact on ChildrenSchool Readiness in Malaysian Preschools. Procedia - Social and Behavioral Sciences,222,9ā18. N. S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung PT. Remaja Foundation. 2020. Tantangan dan Solusi Pengajaran PAUD di Masa November 5, 2020, from ... Playground environment management is fundamental and needed to achieve early childhood learning goals. In early childhood education, the children's playground environment is the leading facility required to stimulate all aspects of development N. A. Lestari & Waluyo, 2021;Sari et al., 2020;Siregar & Sriyolja, 2020. The management of the early childhood playground environment into a single unit can support the success rate of learning, in this case, indoor and outdoor playground environment, parenting, and the learning process Mariyana & Setiasih, 2018;Raihana et al., 2020;Susanti, 2018. ... Sefri Yanti yanti YantiErni MunastiwiAjeng Ninda UminarThe application of effective playground environment management can improve the quality of daycare TPA services. This study aims to describe the effective management of the playground environment in enhancing the quality of services at Daycare. The research method uses a qualitative descriptive approach. The study's data sources were one manager, five educators, and two accompanying teachers. Data collection techniques using documentation, observation, and interviews. The data analysis technique uses data triangulation techniques through data reduction, presentation, and conclusion drawing. The results and findings showed that effective playground environment management improves the quality of services implemented at was through several stages, including the planning, implementation, and evaluation stages. The planning stage determines business opportunities, meeting facilities and infrastructure standards, learning strategies, the quality of educators for education staff, and service programs. The implementation stage is done by implementing an integrated service program through holistic services. Furthermore, the evaluation stage is done by reporting the implementation and evaluation of activities in the teacher council and foundation meeting forums held in monthly meetings. This management can be used as a reference as a means of effective play management for children's play. Erni MurniartiDuring the Covid-19 Pandemic, all school activities are carried out at home, including teaching and learning processes ranging from the student of Elementary, Junior High, and Senior High. Even universities in Jakarta. The teacher's job is to teach at school, now turning to parents to accompany their children to study at home. Parents' responsibilities increase and work at home, coupled with children's assistance with online or online systems. Before the Covid-19 Pandemic, the problem of teaching children was fully handed over to teachers in schools. However, after the Covid-19 Pandemic, responsible children learn to turn to parents at home who are not necessarily ready to play a role as a substitute for teachers. The problem in this study is how the readiness of parents to accompany children in online learning? The theory used is the theory of CMC Computer-Mediated Communication. This research's informant comprises elementary, junior high, and high school children who accompany children to learn online selected by random sampling. This research method is descriptive quantitative that describes parents' readiness level as a companion of children to study online. The results showed that 96% of parents are very ready to accompany children to learn online, 92% instruct children to learn online according to the schedule of learning at school, 82% of parents do not understand the children's lessons, and 16% of parents become grumpy accompanying learning and 47% become stressed. Dan Chen, L., & Chen, L. 2016. In an e-learning environment, students are responsible for their own studies and actively participate in managing the learning process. It is recommended when the teacher gives the assignment to the child, accompanied by how to do it on a gadget or notebook to Nurul FadlilahPenelitian ini bertujuan untuk meneliti strategi guru Kelompok Bermain KB TK Al-Huda Kota Malang dalam menghidupkan motivasi belajar siswa demi menjaga keberlangsungan pendidikan dalam kebijakan Study From Home SFH pada masa pandemi COVID-19. Peneliti menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian yaitu guru kelas serta siswa Kelompok Bermain KB di TK Al-Huda Kota Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk strategi guru untuk menghidupkan motivasi belajar siswa dalam kebijakan SFH di tengah wabah COVID-19 adalah dengan publikasi hasil kerja tugas siswa yang terbukti dapat menghidupkan motivasi belajar siswa. Hambatan yang ditemui guru yaitu berkenaan dengan aspek orang tua peserta didik, sarana pembelajaran, dan kreativitas guru. Manfaatnya berupa tumbuhnya motivasi belajar siswa, melatih kedisiplinan siswa, serta membantu meningkatkan kedekatan antara orangtua dan anak. Cipta PramanaInfeksi Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi yang menyebar ke seluruh belahan dunia. Infeksi coronavirus jenis baru yang misterius dan sangat infeksius. Penyebaran yang begitu cepat sehingga dibutuhka cara-cara terbaik yang efektif untuk mencegah pemularannya. Metode yang paling baik untuk memutus rantai penularan adalah dengan menjaga jarak fisik physical distancing dan menjaga jarak sosial social distancing selama vaksin belum ditemukan. Tulisan ini membahas tentang dampak pandemi terhadap dunia pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dunia PAUD dan mencoba menguraikan tentang proses pembelajaran baru dengan sistem belajar jarak jauh agar sistem pendidikan dan pembelajaran tetap berlangsung dengan baik. Abstract Covid-19 infection is stated as a pandemic that spreads to all parts of the world. A new, mysterious and highly infectious type of coronavirus infection. The spread is so fast that the best effective ways to prevent transmission are needed. The best methods for breaking the chain of transmission are by maintaining physical distancing and maintaining social distancing as long as the vaccine has not been found. This paper discusses the impact of a pandemic on the world of education, especially World Age Education PAUD and tries to describe the new learning process with distance learning systems so that the education and learning system continues to run KurniatiDina Kusumanita Nur AlfaeniFitri AndrianiArtikel ini bertujuan untuk mengetahui peran apa saja yang dirasakan orang tua selama mendampingi anak di masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan studi kasus melalui wawancara dengan analisis tematik pada 3 Ayah dan 6 Ibu. Hasil menunjukkan bahwa secara umum peran yang muncul adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, pengembang dan pengawas. Secara khusus peran yang muncul yaitu menjaga dan memastikan anak untuk menerapkan hidup bersih dan sehat, mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah, melakukan kegiatan bersama selama di rumah, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak, menjalin komunikasi yang intens dengan anak, bermain bersama anak, menjadi role model bagi anak, memberikan pengawasan pada anggota keluarga, menafkahi dan memenuhi kebutuhan keluarga, dan membimbing dan memotivasi anak, memberikan edukasi, memelihara nilai keagamaan, melakukan variasi dan inovasi kegiatan di rumah. Diperlukan panduan bagi orang tua dalam membantu mendampingi kegiatan anak yang berbasis pada kebutuhan anak selama pandemi dan physical environments significantly affect children's development. Malaysian government efforts to improve the quality of preschool education shows lack of emphasis on the physical environment. Despite improvements, school readiness is reportedly moderate. Currently, minimal evidences suggest a direct link between the physical environment and school readiness in Malaysia; therefore, this study aims to investigate and propose a clear relationship between these two aspects through literature review. Findings are hoped to help stakeholders to better understand and attract more interest as well as research into this matter to help Malaysia establish better preschools in the education represents a growing area of interest in early childhood education, especially since the inclusion of environmental principles and practices in the Australian Early Years Learning Framework. Traditionally, these two fields of education have been characterized by diverse pedagogical emphases. This article considers how teachers in particular see different types of pedagogical play, such as open-ended play, modeled play, and purposefully framed play as providing opportunities for young children and teachers to develop knowledge through experiences about environmental education in early childhood settings. As a result of findings based on our qualitative research study involving early childhood teachers and children, an emerging model for thinking about environmental education in early childhood is proposed as a way of integrating these pedagogical emphases traditionally associated with environmental and early childhood education. Avenues for future research associated with this model are also IsaacsHave you ever wondered what the Montessori approach is all about and whether it can be used to benefit the young children in your setting? This book will answer all your questions and more. It includes details about the Montessori approach. examples from specialist Montessori schools and nurseries. examples of non-specialist settings implementing Montessori principles for the benefit of the children. practical activities. advice on planning and assessment the outdoor play environment for preschool children in child care should we just let 'em go?K R KantzKantz, K. R. 2004. Understanding the outdoor play environment for preschool children in child care should we just let 'em go? Iowa State University.Indonesia Multi-Sectoral Response Plan to COVID-19OchaOCHA. 2020. Indonesia Multi-Sectoral Response Plan to COVID-19. Retrieved from Dalam Pembelajaran PAUD pada Masa PandemiH P PrimasariPrimasari, H. P. 2020. Tantangan Dalam Pembelajaran PAUD pada Masa Pandemi. Retrieved November 5, 2020, from
Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuhHalo šļøperkenalkan sayaNama: Rina YulianingsihNim:193131054Kelas: 4B PiaudKelompok 1Video ini dibuat untuk memenuh
*Primary authors are Ali Thiel and Oby Ekwueme Kickball. Soccer. Mudpies. Climbing trees. Is there anything more fun in the world than playing? Pure, childlike freedom where anything is possible and anything goes. Nowadays, much of play is indoors. Computer games. TV. PS3 or whatever version theyāre on now. Something seems to be missing Joy? Shared connection? The carefree laughter has been replaced by the quick jabs of a controller. Recent studies tell us why indoor play is detrimental to childrenās growth. Outdoors, a child learns on multiple levels with each new adventure Burdette and Whitaker, 2005. With all of the imaginary castles, lands, and creatures, the brain develops at a much faster rate than for those who play indoors. There are numerous effects. Not only do they become better learners, and do well in school, but they are more fun to be around they make more friendsāeveryone wants to play with the kid with the active imagination! Consequently, children will be much happier because, hey, theyāre smart and they have a lot of friends. All of this comes from just playing outside; you can bake many loaves in the same oven. Not only are there mental advantages to playing outside, there are even more physical advantages. Obviously, if a child is playing outside he/she will be way more active than the child that stays indoors. The great thing about this is that it can have long-lasting effects Cleland, et al., 2008. Years down the road, the child will still be more active and less likely to be overweight. If you think about this, it makes perfect sense; teach a child when theyāre young to love the outdoors and they will love it forever. Now hereās what the experts say about the disadvantages of indoor play. The worst news first. Researchers have found a disorder called āNature Deficit Disorder." Basically, this means that not playing outdoors and with nature hiking or camping is really detrimental for kids. Researchers have even gone so far as to study whether how close parents are to nature affects their children. They found that children who lived closer to nature and had more opportunities to be in the natural world were less stressed out with life Wells and Evans, 2003. They also found that children who had a more natural day-care setting camps had better motor coordination and could better concentrate/pay attention Wells, 2000, back to what we were talking about up top. This makes sense, though, because nature can provide an outlet to get away from lifeās stressors like our fast-paced, technological world. Nature slows us down, lowering blood pressure, as we appreciate its natural beauty Wells, 2000. So basically, when kids donāt play outside in the natural world, they miss the great benefits that nature provides. Now right about here some people may argue for indoor play. Donāt games such as Wii Fit, Just Dance, and Dance-Dance Revolution offer physical benefits? Well, yes. It has been found that children who play these games get about the same levels of physical exertion as children who walk for an hour Graft, Pratt, Hester, and Short, 2009. But, there are so many disadvantages to playing these games. They are missing connecting to nature, the freedom to invent games themselves and interact freely with others. Wii games are more like adult-directed sports activities. They just are not as good as letting children direct their own play. Moreover, violent video games have been shown to āproduceā more violent children than children who play neutral video games Willoughby, Adachi, and Good, 2012 or than those who play outside. Researchers have discovered why children like video games. Do you know what they found? Children play video games for many reasons, including that video games are a fun challenge, stress relievers, offer companionship with other players and/or friends Colwell, 2007. Doesnāt this sound like a poor substitute for playing outside? You can reap the more rewards and itās free. Now, some people may be wondering why parents let their kids stay indoors if playing outside is so much better. Some parents are worried about picking up germs outside. Oddly enough, research shows that the air indoors is actually more likely to promote asthma than being outside Epstein, 2001. For families who live in big cities, it does not seem like there is a choice because parents fear for their kidsā safety. This has become such an issue that the current generation is used to being watched constantly, unlike prior generations. Solutions in this case might be Parents can play outside with their kids. Even kicking or throwing a ball around is good-not only would this allow the children to get the fun of playing outside, but it would also help foster closer parent-to-child bonds. Allow your child to ride their bike to school. Not only is this physical activity, but through this, they can also develop safety awareness for themselves. Let your child walk to school with friends or with you. One study showed that some children prefer to walk places because of boring car rides and they were apart from their friends Mitchell, Kearns, and Collins, 2007. Talk to your neighbors about getting the kids out. One study showed that many parents reported restricting their childrenās outdoor time because there were few people out and about in the neighborhood; however, by keeping children in, it dissuades other parents from allowing their children out as well Carver, Timperio, and Crawford, 2008. So it turns into a vicious cycle! Outdoor activities are fun and very helpful for childrenās development. Indoor activities, though they may be fun, can be detrimental because they do not promote adequate physical and mental growth. One way to combat this is allowing children to do little things play catch, walk to school, ride their bikes around the neighborhood with their friends. So what are you waiting for? Itās National Outdoor Play Day the first Saturday in every month. Get up off of that chair and go outside and play! *Ali Thiel and Oby Ekwueme are students at the University of Notre Dame in Indiana. References Burdette, H., & Whitaker, R. 2005. Resurrecting Free Play in Young Children. Arch Pediatr Adolesc Med., 159, 46-50. doi Carver, A., Timperio A., & Crawford, D. 2008. Playing it safe The influence of neighbourhood safety on childrenās physical activityāA review. Health & Place, 14, 217-227. doi Cleland, V., Crawford, D., Baur, Hume, C., Timperio, A., & Salmon, J. 2008 A prospective examination of childrenās time spent outdoors, objectively measure physically activity and overweight. International Journal on Obesity, 3211, 1685-1693. Colwell, J. 2007. Needs met through computer game play among adolescents. Personality and Individual Differences, 43, 2072-2082. doi Epstein, B. 2001. Childhood asthma and indoor allergens The classroom may be a culprit. The Journal of School Nursing, 17 5, 253-257. Graf, D., Pratt, L., Hester, C., & Short, K. 2009. Playing Active Video Games Increases Energy Expenditure in Children. Pediatrics, 124, 534-541. doi Mitchell, H., Kearns, R., & Collins, D. 2007. Nuances of neighbourhood Childrenās perceptions of the space between home and school in Auckland, New Zealand. Geoforum, 38, 614-627. doi Wells, N. 2000. At Home With Nature Effects of āGreennessā on Childrenās Cognitive Functioning. Environment and Behavior, 32, 775-795. doi Wells, N., & Evans, G.2003. Nearby Nature A Buffer of Life Stress among Rural Children. Environment and Behavior, 35, 311-330. doi Willoughby, T., Adachi, P., & Good, M. 2011. A Longitudinal Study of the Association Between Violent Video Game Play and Aggression Among Adolescents. Developmental Psychology, 48, 1044-1057. doi
Jadi jangan khawatir untuk terus-menerus mengganti dekorasi interior Anda dan Pernak-pernik yang serasi! Server yang Berkurang Pemain mungkin mengalami skenario di mana mereka menemukan lonjakan ping secara acak saat bermain, yang mengakibatkan karet gelang atau klien gagap. Sementara peningkatan terbaru dirilis di pembaruan 2.5.3, tim
The purpose of the study is to develop a learning environment design that integrates indoor and outdoor playground to optimize multiple intelligences. Background research is the low ability of multiple intelligences of early childhood. The research approach uses research and development. Develop some of the intelligence needed to support the indoor learning environment and outdoor playground. Through the design of the learning environment setting indoor and outdoor playground to optimize multiple intelligences of early childhood. The implementation of main learning environments to develop multiple intelligences in early childhood education institutions. Keywords Learning environment, Indoor Outdoor Playground, Multiple Intelligences, Early Childhood. Tujuan penelitian untuk mengembangkan desain lingkungan belajar indoor dan outdoor playground terintegrasi untuk mengoptimalisasi multiple intelligences anak usia dini. Latar belakang penelitian adalah rendahnya kemampuan multiple intellegences anak usia dini. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan. Pengembangkan instrumen multiple intelligences diperlukan untuk mendukung pengaturan lingkungan belajar indoor dan outdoor playground. Melalui rancangan seting lingkungan belajar indoor dan outdoor playground untuk mengoptimalisasi multiple intelligences anak usia dini berdasarkan tahapan pengembangan. Implementasi rancangan lingkungan belajar indoor dan outdoor playground terintegrasi untuk mengembangkan multiple intelligences anak di lembaga pendidikan anak usia dini. Kata Kunci Lingkungan Belajar, Taman bermain Indoor-outdoor, macam-macam kecerdasan, anak Usia dini. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Menyediakan playground bagi anak usia dini haruslah memperhatikan aspek fisik dan nonfisik Mariyana & Setiasih, 2018. Aspek fisik meliputi kelengkapan material, ukuran, luas, berat arah dan sebagainya, sementara aspek nonfisik yaitu pertimbangan rasa aman, minat dan rasa ingin tahu anak, kebebasan berekspresi, membangun rasa percaya diri, aktualisasi diri, menyalurkan emosi dan rasa kegembiraan Mariyana & Setiasih, 2018. ...... Menyediakan playground bagi anak usia dini haruslah memperhatikan aspek fisik dan nonfisik Mariyana & Setiasih, 2018. Aspek fisik meliputi kelengkapan material, ukuran, luas, berat arah dan sebagainya, sementara aspek nonfisik yaitu pertimbangan rasa aman, minat dan rasa ingin tahu anak, kebebasan berekspresi, membangun rasa percaya diri, aktualisasi diri, menyalurkan emosi dan rasa kegembiraan Mariyana & Setiasih, 2018. Playground bagi anak usia dini haruslah memperhatikan aspek alat permainan yang ada di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan anak, pengasuh dan guru Stanton-Chapman & Schmidt, 2019. ...... Selama ini tempat bermain anak usia dini telah banyak dikembangkan, namun sebagian besar lebih berfokus pada faktor keamanan saja, belum banyak yang berfokus pada manfaat aspek perkembangan yang akan didapatkan oleh anak Little & Eager, 2010. Di samping itu, pengembangan playground yang berfokus pada manfaat untuk anak masih terbatas Mariyana & Setiasih, 2018. ...Playground bagi anak usia dini merupakan tempat bermain dan sarana belajar yang menyenangkan. Playground dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengenal berbagai kebudayaan Indonesia. Selama ini playground hanya digunakan untuk bermain bebas oleh anak-anak. Padahal apabila dirancang dan digunakan dengan baik playground dapat membantu menumbuhkan rasa cinta tanah air Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain playground budaya sebagai media untuk menanamkan cinta tanah air pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development RD, meliputi analisi masalah, pengumpulan data, perencanaan desain, validasi, dan pembuatan desain playground budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain playground budaya yang dibuat terdiri dari 1 ayunan, 1 seluncuran, 1 jungkat-jungkit, 1 kazebo, dan 1 gapura. Masing-masing sarana permainan tersebut diintegrasikan dengan unsur kebudayaan Indonesia. Dengan playground budaya ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat cinta tanah air pada anak usia dini... Diawal masa kanak-kanak, pengetahuan dasar, perilaku dan sikap perlu didirikan Ayuni et al., 2020. Pada saat ini, pendidikan kehidupan lebih efektif untuk diajarkan pada anak usia dini Mariyana & Setiasih, 2018. Integrasi pendidikan kehidupan ke dalam kurikulum memungkinkan anak-anak untuk merasakan dan mengalami hidup melalui pembelajaran, meningkatkan pengetahuan diri, mempromosikan kepedulian terhadap orang lain, dan mengembangkan rasa tanggung jawab anak-anak untuk lingkungan dan untuk halhal di sekitar mereka Pahrul & Amalia, 2020. ...Beby BantengKeadaan lingkungan yang tidak kondusif dapat memberi pengaruh yang signifikan untuk perkembangan anak di masa mendatang, khususnya pada lingkungan Kabupaten Gorontalo. Anak membutuhkan ruang lingkungan yang optimal melalui program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ruang lingkungan bagi anak melalui pendidikan dan budaya di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan focus group discussion FGD. Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Responden yang terlibat berjumlah 9 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, pemerintah dan pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan serta perencana kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya ruang lingkungan bagi anak melalui pendidikan dan budaya di Kabupaten Gorontalo masih dalam proses perkembangan. Sehingga solusi pemerintah untuk membangun kelayakan ruang lingkungan dimulai dari proses sosialisasi pendidikan. Sedangkan dalam budaya dimulai dengan diterapkan nilai kearifan lokal dalam kegiatan proses belajar di has not been able to resolve any references for this publication.
Denganruangan serba dinding kaca dan outdoor yang luas, orang tua dapat mengawasi anaknya ketika bermain ataupun belajar. Permainan ukuran pada rumah ini tidak hanya berperan secara struktur saja namun juga ikut andil dalam memperunik rumah.
Summer is almost here, and we all strive outdoors, especially our kids! Itās time to organize the pastime of your kids outside, and Iāve prepared some cool ideas of outdoor play areas. Of course, the choice depends on the age and gender of your kid or kids and also on the style of your outdoor space. a backyard play area with race tracks will attract both girls and boys and you may add some plants and blooms therea colorful play area with a bright blue sand box, some plastic decor on the fence and a bright blue dining seta colorful teepee covered with yarn, pompoms, buntings, flags and other bright stuff plus potted greenerya large sand box with tree stumps and stones around looks very natural and bright with fun toysa lovely shed with toy tableware and other stuff, with buntings and greenery plus a sand box is a geat ideaa mini sand box and a mini toy playground with colorful toy cars for a little boy to spend time outdoorsa modern outdoor play space with a sandbox and a deck around it, potted blooms, a chalkboard on the walla modern tree house with a climbing wall and lots of toys inside, with glass walls and a large swing in front of ita secret garden shed shaped as a teepee, with a reading and painting nook is amazinga simple colorful playground with swings, a colorful slide, a deck and a basketball space is awesome for active kidsa simple Nordic outdoor play space with a chalkboard, a reading nook, a small sand box and a deck with toys Consider what activities and things your kids love most of all and realize spaces for them outdoors to let children breathe fresh air. A sandbox is the most popular idea for the most little ones; swings will do for different ages and sexes. Make an outdoor play kitchen and a sport ground with various stairs and climbing areas ā such ideas always attract different children and inspire them to be active. Make garden tic tac toes, fairy gardens and areas for drawing or chalking; making a teepee or a playhouse, especially on a tree, is a brilliant idea. Make every zone safe ā cover it with grass or with sand because kids often run and they can fall ā avoid any injuries. The oudoor play area for kids should be colorful or somehow dotted with color to attract kids, so keep it bright. Add colorful and fun toys and other stuff your children may need while playing. Get inspired by the ideas below! a simple outdoor oasis with a sand box, pebbles and a toy space is built of usual materials that most of have at handa small backyard house with a creativity space and lots of blooms around will be loved by your kidsa small teepee is easy to construct, it can be a nap space, a picnic space or a reading zonea stylish modern tree house with a ladder and a small yet cozy play space under it, with toys, pillows and other stuffa green lawn, a wooden house, ladders, a climbing wall, various sporty touches for kids having fun herean old pond or fountain space can be transformed into a playground with sand and pebbles - a building or some other one that your kids may needsubstitute usual stepping stones in the garden with bright numbers to let kids jump and learn numbers at the same timea simple outdoor sand box with a canopy, colorful buntings, balls and a plastic bathtub is a perfect idea for your gardena small tic-tac-toe table with colorful stones is absolutely DIYable and you can make all its parts yourselfa simple rustic place space with a sand box, a wooden table and tree stump stools plus some metal tableware to play witha little fairy garden of a wooden bucket, some plants and blooms and a mushroom house - add some tiny dolls and let your kids play with thema simple playground with lots of toy cars, signs, wood is lined up with old tyres filled with sanda colorful playground with bright buntings, colorful tree stumps as stepping stones, a small sand box of a giant tyrea little tic-tac-toe of a wood slice and colorful bug stones to play it is ideal for outdoorsa colorful outdoor kitchen with wooden shelves, colorful plastic tableware and toys for having funa large chalkboard and colorful chalk will inspire your kids' creativity outdoors, tooa chalkboard, colorful chalk, bright chairs, a red umbrella is a cool kids' creativity nook - and not only for kidsa colorful outdoor space with a blue dining set, colorful chalkboards and a blue sand box with various stuff for playinga small playground with pebbles, stepping stones, colorful little toy cars is a cool and cozy nook to play ina cool outdoor sports ground with climbing walls, ladders, a tyre swing and a small tree house up therea wooden chalkboard table and colorful chalk is great for creativity and art outdoorsa small outdoor playground with green lawn, ladders, nets, a small tree house and a sand box under ita fun and cute outdoor playground with plants, stumps, sand, pebbles, blooms and some garden figurinesan outdoor tree house with an art nook, colorful and shabby chic furniture - just turn your shed into it and that's ita bright play nook outdoors with blooms, green lawn and colorful candle lanterns hanging down from the treea mushroom toy furniture set outdoors is fun, creative and bold, most of kids will love to play herea simple sports ground of wood, with a green lawn, climbing walls and a space to play piratesa creative outdoor play space wiht a climbing wall and a sand box with colorful toyslarge chalkboard flowers attached to the fence look cool and fun and inspire your kids to be creativea small kids' play space of wood, with a climbing wall and a ladder is easy to builda simple sport piece made of usual branches, with wood slices instead of stepping stones is maximally natural and coolan outdoor playground of wood, with swings, ladders, a slide and other stuff, colorful and funa wooden sport complex shaped as a ship, with a slide, ladders, a climbing wall and flagsa colorful fairy playground with bright blooms, tree stumps, painted stones and other stuff for fun
Terjemahanfrasa INDOOR DAN OUTDOOR dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "INDOOR DAN OUTDOOR" dalam kalimat dengan terjemahannya: Indoor dan outdoor dengan tempat tinggal,- 25 ĀŗC
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah itu permainan indoor?Permainan indoor adalah teknik permainan yang di lakukan di dalam ruangan atau di dalam kelas, permainan indoor atau permainan di dalam ruangan tidak begitu melelahkan dari pada bermain di luar ruangan atau kelas. Permainan indoor tidak begitu menekankan aktivitas fisik tetapi lebih kepada ketrampilan motorik halus yang lebih mengembangkan kreativitas atau inteligensi pada diri anak yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan pada diri anak. Permainan indoor biasanya lebih menggunakan alat media maupun non media tergantung pengajaran yang di lakukan, media yang di gunakan sebagai permainan adalah mainan modern ataupun permainan tradisional seperti alat peraga, gambar tema, atau pun benda-benda yang ada di dan prasarana bermain di dalam ruangan ada beberapa macam ragam seperti jenis, bentuk, dan bahan buatan atau alam. Kegiatan ini di gunakan untuk membantu pengembangan, di lakukan melalui sensori motor, main peran dan main pembangun . setiap aat yang di gunakan anak didik adalah alat stimulasi. Benda- benda tersebut tergantung dari anak didik yang memainkanya, dukungan/fasiitas, bahan / material yang ada di sekitarnya. Ada beberapa fungsi bermain indoor seperti kemampuan seni dan kreativitas, kesehatan fisik dan proses tumbuh kembang anak didik, kemampuan motorik kasar dan halus sensori motor kemampuan mengungkap memahami bahasa dan keaksaraan,kemampuan kognitif, pengetahuan umum dan sain, mengenal konsep ukuran, bentuk, pola, konsep bilangan lambang huruf dan kemampuan sosial emosional Terima kasihSemoga bermanfaat Lihat Humaniora Selengkapnya
BeliCn Taman Bermain Indoor Dan Outdoor Langsung Dari Cn Pabrik di Alibaba.com. Bantu Pembeli Global Mencari Sumber Taman Bermain Indoor Dan Outdoor dengan Mudah.
TambangBermain Di Luar Rumah Bermain Di Luar Ruangan Komersial , Find Complete Details about Tambang Bermain Di Luar Rumah Bermain Di Luar Ruangan Komersial,Komersial Saya Bermain Di Luar Ruangan,Rumah Outdoor Playground Komersial Outdoor Playground from Supplier or Manufacturer-Wenzhou Jiayuan Playground Equipment Co., Ltd.
Biasanyadesain taman bermain ini menggabungkan taman bermain dengan lingkungan atau alam sekitar. Dalam desain playground nya pun juga menggunakan alam. Pusat Pembuatan Mainan Anak Playground indoor dan outdoor. Manfaat memiliki indoor playground di tempat usaha Anda. Dapatkan penghasilan yang sangat menguntungkan dan meningkat pesat
Thepurpose of the study is to develop a learning environment design that integrates indoor and outdoor playground to optimize multiple intelligences. Background research is the low ability of multiple intelligences of early childhood. The research
dakandari ruang dalam (indoor) dan ruang luar (outdoor). Ruang-ruang publik tersebut dapat ditemui pada skala lingkungan dan skala kota. tidak melihat secara komprehensif dalam pe rencanaan tata ruangnya. Terlihat dari tipologi Kota Manado terbangun dari beragam konteks, baik budaya, agama hingga ruang sosial. Kon-
bhWEF81. 9zxvpn3avp.pages.dev/1549zxvpn3avp.pages.dev/119zxvpn3avp.pages.dev/7339zxvpn3avp.pages.dev/1169zxvpn3avp.pages.dev/5989zxvpn3avp.pages.dev/4609zxvpn3avp.pages.dev/5899zxvpn3avp.pages.dev/216
lingkungan bermain indoor dan outdoor