aPada jaringan tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada akar, antara lain epidermis yang biasa disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis, xilem atau pembuluh kayu dan epidermis, ini menunjukkan bahwa pada akar, batang, dan daun pada tumbuhan memiliki jaringan didalamnya. Download Free PDFDownload Free PDFLaporan Praktikum Mikroskop dan Sel - Praktikum BiologiLaporan Praktikum Mikroskop dan Sel - Praktikum BiologiLaporan Praktikum Mikroskop dan Sel - Praktikum BiologiLaporan Praktikum Mikroskop dan Sel - Praktikum BiologiMuhammad Rifky2019PRAKTIKUM BIOLOGI UMUMRelated PapersPraktikum Biologi Umum - Cara Menggunakan Mikroskop dan Pengamatan SelIan Fadilah NurView PDFPenuntun Praktikum BIOLOGI UMUMFelixs GinolaView PDFLaporan Praktikum BiologiVeronika Anggi Kusuma WardaniView PDF75198PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN DAN FORMAT LAPORANNYA 2Firman WahidiView PDFPenggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur SelLaila QonitaLaporan biologi umum acara 1 BAB Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur SelView PDFLAPORAN PRAKTIKUM ACARA I MIKROSKOP PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM JANUARI 2013 ACARA I MIKROSKOPRobby KurniaView PDFMODUL BIO UMUM UNMAIpin AripinView PDFPraktikum 1mufti hanifView PDFPengenalan Mikroskop, Pembuatan Preparat Segar, Pengamatan Aliran Sitoplasma, Zat Ergastik Pati dan Kristal, Pembuatan Larutan Sukrosa, dan PlasmolisisHany HusnulView PDFbiologi umumElsi Aryantipraktikum tentang pengnalan alat, ekosistem etcView PDF 1 Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan . TOFMOFEIEF HNSK\KT GEF TOFMEHEWEF \OI W_HC_AEFIepkref Tre`tn`uh Cnkikmn TortefnefH_AEHHEG \^ESNB BEGANI5>54?53354454 Fopaoinuh rehckutef-e`o TSKMSEH \W_GN EMSKOKWOFKIKMNBE_IWE\ TOSWEFNEF_FNROS\NWE\ IEHC_FM HEFM_SEWCEFJESCES_345> GEBWES N\NAeiehef GEBWES N\N........................................................................................... nGEBWES WECOI................................................................................... nnTOFGEA_I_EF................................................................................... 5Ieter Coie`efm............................................................................ 5Wujuef.......................................................................................... 3WNFJE_EF T_\WEE..........................................................................
SegalaPuji penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi dengan judul: “ PENGAMATAN SEL ” Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu dalam penyusunan lap o ran ini.
LAPORAN PRAKTIKUM “PENGAMATAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP” Disusun Oleh Devi Febrianto A1G010045 Fitri Kurniah A1G010055 Indrio Winarso A1G010065 Andesty Dwi Ningtias A1G010075 Dosen pembimbing Dr. Endang Widi W., M. Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu 2011 KEGIATAN 2 MIKROSKOP A. Tujuan Mahasiswa dapat mengenali komponen-komponen mikroskop Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop B. Alat dan Bahan Mikroskop C. Langkah Kerja Siapkanlah sebuah mikroskop cahaya Amati mikroskop tersebut Gambarlah hasil pengamatanmu Tuliskanlah baguan-bagian mikroskop tersebut beserta fungsinya. D. Landasan Teori Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi disekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis mikroskop yang banyak digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu mikroskop sederhana, mikroskop monokuler, mikroskop vesekontras dan mikroskop elektron. Dari berbagai mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar benda sampai 500000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya. Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah adalah mikron 1 milimeter= 1000 mikron. Perbesaran total didapat dari hasil perkalian perbesaran lensa objektif dengan lensa okuler. Misalnya pengamatan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran 40x dan lensa okuler dengan perbeseran 10 kali. Maka perbesaran total adalah = 10×40=400 kali ukuran semula. Gambar mikroskop Bagian-bagian mikroskop Lensa Okuler Tabung Mikroskop Tombol pengatur fokus kasar Tombol pengatur fokus halus Revolver Lensa Objektif Lengan mikroskop Meja Preparat Penjepit objek gelas Kondensor Diafragma Reflektor/cremin Kaki mekroskop Fungsi bagian-bagian mikroskop Okuler Untuk memperbersar benda yang dibentuk oleh lensa objektif. 2. Tabung mikroskop Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan pengatur fokus kasar Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat pengatur fokus halus Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun tau naik dengan lambat. Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan Objektif Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lenso objektif dengan pembesaran 4 kali, 10 kali, dan 40 kali. mikroskop Untuk pegangan saat membawa mikroskop preparat Untuk meletakkan objek benda yang akan di amati 9. Penjepit objek gelas Untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser. 10. Kondensor Merupaka lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop 11. Diafragma Berupa lobang-lobnag yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop. 12. Reflektor/Cermin Unutk memantulakan dan mngerahkan cahaya kedalam mikroskop. Ada dua jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunkan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat , misalnya snar cahaya matahri, digunakan cermin datar. Mikroskop Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap diatas meja. KEGIATAN 3 SEL A. Tujuan Mahasiswa dapat membedakan sel hidup dengan sel mati Mahasiswa dapat mengenali orgenela-organela sel Mahasiswa dapat membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan B. Landasan Teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan di atur dan berlangsung di dalam sl. Oleh karena itu sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Semua organism seluler terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organism prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mampunyai organism internal sel yang lebih relative sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar eubakteria yang meliputi hamper seluruh jenis bakteri, dan archaca, lingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asamatau air yang meengandung kadar garam yang sangat tinggi . Gonom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar tanpa organisasi DNA. Organisme eukariota memiliki organisasi intraseluler yang jauh lebih kompleks antara lain dengan membrane internal, organel yang memilki membrane tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstuktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom lenear di dalam nuclei didalamnya terdapat sederet melekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain. Hewan tingkat tinggi tergolong ke dalam organism pada hewan memiliki beberapa organela yang dipisah oleh membrane yaitu reticulum, endoplasm, mitokondria, ribosom, lisosom. Tumbuahan juga tergolong ke dalam organism eukariota. Namun, sel tumbuhan sedikit berbeda dengan sel hewan . Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk fotosintesis, kloroplast. C. Alat dan Bahan Mikroskop Cutter/silet Kaca preparat Kaca penutup Tusuk gigi Metilin blue Bawang merah D. Langkah Kerja Kegiatan I mengamati sayatan gabus singkong Sayatlah gabus singkong setipis mungkin secara melintang Letakkan sayatan pada kaca preparat Tetesi sayatan dengan metilin blue Tutup sayatan dengan kaca penutup Letakkan preparat di bawah mikroskop Amati preparat melalui mikroskop Gambarlah hasil pengamatanmu GAMBAR Kegiatan II mengamati epidermis bawang merah Ambillah satu suing bawang merah Kelupaslah lapisan terluar bawang merah setipis mungkin Letakkan lapisan tersebut pada kaca preparat Tetesi lapisan tersebut dengan metilin blue Tutup dengan kaca penutup Letakkan preparat dibawah mikroskop Amati preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop Gambarlah hasil pengamatanmu Sebutkan bagian-bagian yang Nampak pada preparat GAMBAR Kegiatan III mengamati epidermis mulut Goreskan tusuk gigi pada pipi bagian dalam mulutmu Letakkan hasil goresan tusuk gig tersebut pada kaca preparat Tetesi hasil goresan tusuk gigi tersebut dengan metilin blue Tutup dengan kaca penutup letakkan preparat dibawah mikroskop Amati preparat tersebut melalui mikroskop Gambarlah hasil pengamatanmu Sebutkan bagian-bagian yang nampak pada praparat GAMBAR Epithel pipi, pewarnaan metilen blue, 100x. Tampak inti di tengah sel berwarna biru dan organel sel tidak tampak. Kegiatan IV mengamati sel daun bunga rodiscolour Sayatlah bagian kulit daun setipis mungkin secara melintang Letakkan sayatan pada kaca preparat Tetesi sayatan dengan metilin blue Tutup sayatan dengan kaca penutup Letakkan preparat di bawah mikroskop Amati preparat melalui mikroskop Gambarlah hasil pengamatanmu GAMBAR E. HASIL PENGAMATAN Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. SEJARAH PENEMUAN SEL – Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. – Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek 1632-1723 merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup. – Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden ahli tumbuhan, 1804-1881 dan Theodor Schwann ahli hewan, 1810-1882. Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. – Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah. Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu – Dinding Sel – Epidermis – Nukleus – Membran inti – Sklereid Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein. Jaringan Epidermis/ Epidermis, merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan. Ciri- ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya Terdiri dari sel- sel hidup; Berbentuk persegi panjang; Sel- selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel; Tidak memiliki klorofil; Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalamai penebalan, namun dinding sel jaringan epidemis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis; Mampu membentuk derivat jaringan epidermis. Nukleus Inti Sel , merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut – Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel – Menyimpan informasi genetik gen dalam bentuk DNA; – Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri; – Tempat terjadinya replika perbanyakan DNA dan trankripsi pengutipan DNA . Membran Inti, terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar membran sitosolik dan membran dalam membran nukleo-plasmik. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran perinuklear space selebar 10 – 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 – 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin anulus yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah central plug. Sklereid, merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil diantara sel- sel lain. Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Daun Rhodiscolor. Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu – Dinding Sel – Epidermis – Stomata – Sel penjaga Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel Daun Rhodiscolor adalah Dinding Sel, adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi jamur, dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring filter bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel. Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting. Pada bakteri, peptidoglikan suatu glikoprotein menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana gula.racun Jaringan Epidermis, yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji . Ciri-ciri jaringan epidermis adalah 1. Tersusun dari sel-sel hidup. 2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal. 3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel. 4. Tidak memiliki klorofil. 5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis. 6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata rambut-rambut, spina duri, vilamen , sel kipas, sel kersik sel silika. Stomata, adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis. Fungsi stomata -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis -Sebagai jalan penguapan transpirasi\ -Sebagai jalan pernafasan respirasi Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup. Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin. Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian. Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae. Sel Penjaga, sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Pada epidermis terdapat suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma stomata. bagian ini adalah celah yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Jadi, stomata terdiri atas sel penjaga yang berkloroplas, sel tetangga yang tidak berkloroplas dan celah stomata. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada sel hewan, demikian pula sebaliknya. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastid,dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sebaliknya sel hewan memiliki sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan. A. SEL TUMBUHAN a. Dinding sel Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam transportasi berbagai zat. b. Plastida Plastid merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan. Macam-macam plastida Kromoplas Leukoplas Amiloplas Kloroplas c. Vakoula Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Fungsi fakuola Tempat cadangan makanan Menyimpan pigmen Menyimpan minyak sari Menyimpan sisa metabolism B. SEL HEWAN Dinding sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol itu terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap-tiap sentriol saling memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat hewan umumnya tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola berukuran kecil . Bagian yang paling besar pada sel hewan adalah nucleus. Perbandingan sel Tumbuhan da Sel Hewan NO Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan 1. Dinding sel Ada Tidak ada 2. Membran plasma Ada Ada 3. Organel sel a. Nucleus Ada Ada b. Reticulum endoplasma Ada Ada c. Ribosom Ada Ada d. Badan mikro Peroksisom Glioksisom Ada Ada Ada Tidak ada e. Kompleks Golgi Ada disebut diktiosom Ada f. Mitokondria Ada Ada g. Lisosom Tidak ada Ada h. Sentriol Tidak ada Ada i. Plastida Ada Tidak ada 4. Vakuola Ada Kecil/tidak ada Dari hasil pengamatan diatas dapat kita simpulkan bahwa Persamaan Pada pengamatan sel bawang merah dan sel mukosa pipi yang tampak jelas adalah inti sel. Organel sel tidak dapat teramati dengan jelas Perbedaan Sel bawang merah adalah sel tumbuhan, sel mukosa pipi adalah sel hewan Pada pengamatan sel bawang merah tampak jelas inti sel dan dinding sel. Sedangkan pengamatan sel mukosa pipi tampak jelas inti sel dan membran sel. DAFTAR RUJUKAN Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung. Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru. Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta. Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta. Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta. Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia. Jakarta. Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
\n \n laporan praktikum pengamatan sel hewan dan tumbuhan menggunakan mikroskop
Mengamatipreparat dengan menggunakan mikroskop 7. Menggambar obyek yang teramati dibawah mikroskop. Sebutkan 3 organel penyusun sel tumbuhan hasil pengamatan di bawah KEGIATAN 2 Membandingkan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan Berdasarkan Foto Referensi Tujuan : 1. Mengetahui organel-organel penyusun sel tumbuhan 2. mengetahui organel-organel

Download Free DOCXDownload Free PDFLaporan Praktikum Mikroskop Dan Sel TumbuhanLaporan Praktikum Mikroskop Dan Sel TumbuhanLaporan Praktikum Mikroskop Dan Sel TumbuhanLaporan Praktikum Mikroskop Dan Sel TumbuhanIndra JL

Bentuk– Bentuk Sel dan Fungsinya. Pada sel hewan bentuknya tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel , sehinga membrane sel dapat bergerak dengan bebas. Pada tumbuhan bentuknya tetap karenamemiliki dinding sel, sehingga gerakaan membrane sel terbatas. Sel bisa berbentuk batang (basil), bulat (coclus), oval dan spiral.
PENGAMATAN SEL TUMBUHAN, SEL EPITEL RONGGA MULUT & PERISTIWA OSMOSIS Disusun oleh 1. 2. 3. 4. 5. Anggraeni Windi Rosari El Medina Aulia Putri Puspita Ayu A P N Yopy Novitasari Zidane Afkarusyawwala Putra XI MIA C / 03 XI MIA C / 08 XI MIA C / 23 XI MIA C / 31 XI MIA C / 32 PEMERINTAH KOTA PEROBOLINGGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 Jl. Soekarno Hatta 137 Probolinggo Telp./Fax. 0335 421566 Website Email KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNYA, penulis dapat menyelesaikan Laporan ilmiah tentang “Pengamatan Sel Bawang Merah, Daun Rhodiscolor serta Peristiwa Plasmolisis”. Di dalam laporan ilmiah ini penulis menjabarkan tentang asal- usul sel, penjelasan tentang sel tumbuhan, dsb. Penulis menyadari sungguh bahwa laporan Ilmiah tentang “Pengamatan Sel Bawang Merah, Daun Rhodiscolor serta Peristiwa Plasmolisis”.ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna untuk penyempurnaan penulisan laporan ilmiah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan laporan ilmiah ini sampai selesai. Probolinggo, 24 Agustus 2015 Penulis A. LATAR BELAKANG Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. SEJARAH PENEMUAN SEL - Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruangruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. - Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek 1632- 1723 merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup. - Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden ahli tumbuhan, 1804-1881 dan Theodor Schwann ahli hewan, 18101882. Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. - Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Organel- Organel Sel Tumbuhan. Dinding Sel. Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam transportasi berbagai zat. Vakuola. Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai - Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik. - Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik lainnya. - Menyimpan sisa- sisa metabolisme. Plastida. Plastida merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan. Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah permukaan sebelah luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epithelium adalah permukaan dalam usus,paru- paru,pembuluh darah,dan rongga yang berada di dinding dalam kapiler darah dan pembuluh linfa disebut yang melapisi rongga tibuh disebut mesotelium. Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars demikian,sel ini dapat melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan proses pengeluaran dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara lingkungan diluar tubuh dan didalam tubuh. Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah permukaan sebelah luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epithelium adalah permukaan dalam usus,paru- paru,pembuluh darah,dan rongga yang berada di dinding dalam kapiler darah dan pembuluh linfa disebut yang melapisi rongga tibuh disebut mesotelium. Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars demikian,sel ini dapat melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan proses pengeluaran dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara lingkungan diluar tubuh dan didalam tubuh. B. RUMUSAN MASALAH a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan Pertanyaan 1. Dari hasil pengamatan sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan! 2. Selain dari pengamatan, sebutkan perbedaan yang lain antara sel tumbuhan dan sel hewan! 3. Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedang pada sel hewan terdapat lisosom, apakah fungsi kedua organella tersebut sama / menggantikan, jelaskan! 4. Mengapa pada sel tumbuhan bentuknya relatif tetap dibanding sel hewan? Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga bentuk sel. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap dan tidak beraturan. b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. Pertanyaan 1. Apakah perbedaan yang tampak pada sel epidermis bawang merah atau sel daun Rhoco discolor pada gambar 1 dan 2? Jelaskan! 2. Apabila sel epidermis atau daun Rheo discolor gambar 2 setelah diberi larutan gula 20% segera ditetesi kembali dengan air, apakah yang terjadi? Jelaskan! 3. Jelaskan 2 perbedaan transpor pasif dan transor aktif! C. TUJUAN 1. Pengamatan Sel Tumbuhan Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan. 2. Plasmolisis Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. D. TANGGAL & TEMPAT PRAKTIKUM 1. Tanggal Senin, 24 Agustus 2015 2. Tempat Laboraturium Biologi SMA Negeri 1 Probolinggo E. KAJIAN PUSTAKA 1. Diakses tanggal 21 Agustus, 2001, 2. Diakses tanggal 21 Agustus, 2003, dan_Tumbuhan/ 3. Diakses tanggal 21 Agustus, 2044, 4. Diakses tanggal 21 Agustus, 2045, 5. Diakses tanggal 21 Agustus, 2046, 6. Diakses tanggal 21 Agustus, 2050, 7. Diakses tanggal 21 Agustus, 2055, F. ALAT DAN BAHAN 1. Mikroskop 2. Gelas benda 3. Gelas penutup 4. Silet 5. Pipet 6. Gunting 7. Lapisan sel bawang merah 8. Daun Rhoeo discolor 9. Larutan metilen biru 10. Tusuk gigi 11. Aquades 12. Larutan Gula 20% G. PROSEDUR KERJA a. Bawang Merah 1. Membelah bawang merah menjadi dua bagian menggunakan silet. 2. Kemudian mengupas bagian dalam bawang merah hingga menjadi bagian yang sangat tipis. 3. Mengambil bagian bawang merah yang sangat tipis tersebut dengan hati-hati menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkan diatas preparat. 4. Meneteskan sedikit air akuades diatas preparat. 5. Meletakkan preparat pada meja preparat. 6. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 7. Lalu mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 8. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 9. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel b. Rhoeo discolor 1. Menyayat lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya. 2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel c. Sel Epitel Pipi 1. Korek bagian dalam dari pipi dengan tusuk gigi yang bersih. 2. Meletakkan hasil korekandengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel d. Osmosis Rhoeo discolor 1. Menyayat lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya. 2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes larutan gula 20% di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop digital. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel. 9. Lalu teteskan akuades pada kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi oleh larutan gula 20%. 10. Amati lagi perubahan yang terjadi pada sel. 11. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel. H. HASIL PENGAMATAN a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. Objek Penelitian Gambar Keterangan Epidermis bawang No. Medium Gambar Keadaan sel Keterangan 1. Air Warna ungu nampak Rhoeo discolor ditetesi merah Terdapat ruang sel, memiliki inti sel penuh dan merata. dengansitoplasma. air, sel nukleus, memiliki tumbuhan dalam keadaan hipertonis. Rhoeo discolor 2. Larutan Gula 20% Epitel rongga mulut Memiliki dinding sel, pigmen antosianin, sel penutupguard cells Warna ungu menjadi Rhoeo discolor setelah dan kloroplas stomata. tidak merata, pergantian medium mengumpul di tengah menjadi larutan gula atau tepi, 20%, sel tumbuhan menunjukkan adanya dalam keadaan pelepasan membran hipotonis, sehingga Tidak mempunyai dinding sel 3. Air setelah ditetesi larutan gula 20% sel dari dinding sel. mempunyai terjadi plasmolisis. sehingga bentuk yang Warna ungu nampak Rhoeo discolor ditetesi tidak tetap dan mudah berubah – penuh dan merata lagi. dengan air yang ubah bentuknya, tersusun oleh inti sebelumnya sudah sel, membran sel dan sitoplasma. ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan dalam keadaan hipertonis. I. ANALISIS DAN PEMBAHASAN a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan 1. Dari hasil pengamatan sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan! Sel Tumbuhan Memiliki dinding sel karena Tidak Sel Hewan memiliki dinding sel bentuknya relatif tetap karena bentuknya tidak tetap Memiliki plastida kloroplas, Tidak memiliki plastida karena kromoplas, dan leukoplas berwarna gelap karena berwarna hijau dan ungu Berukuran lebih besar dari sel Berukuran lebih kecil dari sel hewan tumbuhan 2. Selain dari pengamatan, sebutkan perbedaan yang lain antara sel tumbuhan dan sel hewan! Pembeda Vakuola Sel Tumbuhan Berukuran besar dan Sel Hewan Berukuran kecil dan banyak  - ada yang tidak ada    Tinggi karena tidak Lisosom Sentrosom Glioksisom Badan Mikro Matriks Ekstraselular Elastisitas Jaringan Letak Nukleus Organel Respirasi Simpanan Energi Rendah karena terdapat dinding sel Berada di pheriperal sitoplasma Kloroplas dan Mitokondria Berbentuk zat tepung mempunyai dinding sel Berada di tengah sel Mitokondria Berbentuk butiran pati glikogen 3. Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedang pada sel hewan terdapat lisosom, apakah fungsi kedua organella tersebut sama / menggantikan, jelaskan! Fungsi lisosom dan vakuola berbeda. Lisosom dianggap sebagai organ pencernaan intraseluler karena lisosom mengandung enzim hidrolisis yang dapat mencerna protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Selain itu, lisosom juga dianggap sebagai alat pertahanan sel karena dapat mencerna bakteri yang difagosit oleh sel. Fungsi lisosom dapat diurai menjadi a. Mencerna zat-zat yang belum dapat diurai b. Menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi c. Merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan Sedangkan vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan baik padat atau cair yang tertelan sekaligus menyimpan zat-zat yang akan dieksresikan. Vakuola juga dapat membantu melindungi tumbuhan terhadap predator dengan mengandung senyawa yang beracun atau tidak menyenangkan bagi hewan. Tumbuhan menyimpan air di dalam vakuola-vakuolanya. 4. Mengapa pada sel tumbuhan bentuknya relatif tetap dibanding sel hewan? Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga bentuk sel. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap dan tidak beraturan. b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. 1. Apakah perbedaan yang tampak pada sel epidermis bawang merah atau sel daun Rhocheo discolor pada gambar 1 dan 2? Jelaskan! Pada gambar 1 keadaan sel tidak mengerut, warna ungu nampak penuh dan merata. Keadaan sel tumbuhan yaitu dalam keadaan hipertonis atau dalam konsentrasi tinggi. Sedangkan air dalam keadaan hipotonis atau memiliki konsentrasi rendah. Jadi air akan mengalir dari konsentrasi rendah air disekitar sel menuju ke konsentrasi tinggi sel tumbuhan itu sendiri yang menyebabkan sel tumbuhan tidak mengerut, air disekitar sel tumbuhan akan masuk ke dalam sel. Untuk gambar 2 keadaan sel mengerut, warna ungu menjadi tidak merata, mengumpul di tengah atau tepi, menunjukkan adanya pelepasan membran sel dari dinding sel. Sel Rhoeo discolor setelah pergantian medium menjadi larutan gula 20%, sel tumbuhan dalam keadaan hipotonis memiliki konsentrasi rendah sehingga terjadi plasmolisis. Gula bersifat hipertonis atau memiliki konsentrasi tinggi. Air dalam sel keluar dari kerapatan rendah dalam sel tumbuhan, menuju ke kerapatan tinggi larutan gula 20%. Hal ini menyebabkan sitoplasma sel tumbuhan mengerut, menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam sel tumbuhan tersebut keluar dari sel. 2. Apabila sel epidermis atau daun Rheo discolor gambar 2 setelah diberi larutan gula 20% segera ditetesi kembali dengan air, apakah yang terjadi? Jelaskan! Keadaan sel tidak mengerut kembali, warna ungu nampak penuh dan merata lagi. Sel Rhoeo discolor yang ditetesi dengan air yang sebelumnya sudah ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan tersebut akan kembali dalam keadaan hipertonis memiliki konsentrasi tinggi, sedangkan air memiliki konsentrasi rendah. Jadi air akan mengalir dari konsentrasi rendah air disekitar sel menuju ke konsentrasi tinggi sel tumbuhan itu sendiri yang menyebabkan sel tumbuhan tidak mengerut, air disekitar sel tumbuhan akan masuk ke dalam sel. 3. Jelaskan 2 perbedaan transpor pasif dan transor aktif! No Transpor Aktif Transpor Pasif 1 Membutuhkan energi Tidak membutuhkan energi 2 Berpindah dari konsentrasi Berpindah dari konsentrasi 3 tinggi ke konsentrasi rendah Meliputi difusi dan osmosis rendah ke konsentrasi tinggi Meliputi pompa Na-k, endositosis dan eksositosis J. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel bawang merah terdiri dari sitoplasma, nucleus dan dinding sel. Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks. Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid lemak dan lipoprotein yang sangat teratur. Sedangkan Rhoeo discolor terdiri dari struktur yang lebih kompleks, terdiri dari dinding sel, pigmen antisianin, sel penjaga, sel tetangga, kloroplas dan celah stomata. Pigmen antisianin pada daun Rhoeo discolor ini yang menyebabkan daun menjadi berwarna ungu serta dilengkapi dengan stomata. Untuk peristiwa Plasmolisis, plasmolisis sendiri merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Plamolisis terjadi karena sel tumbuhan diletakkan di dalam medium yang bersifat hipertonik konsentrasi tinggi. Sehingga air dalam sel akan keluar dari dinding sel menuju ke larutan yang kerapatannya tinggi. Dalam praktikum ini, kami memakai larutan gula 20% sebagai medium yang bersifat hipertonis. Air dalam sel keluar dari kerapatan rendah dalam sel tumbuhan, menuju ke kerapatan tinggi larutan gula 20%. Hal ini menyebabkan sitoplasma sel tumbuhan mengerut, menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam sel tumbuhan tersebut keluar dari sel. Sel tumbuhan sendiri tidak bisa mencegah peristiwa plasmolisis. Tetapi peristiwa plasmolisis ini dapat dibalikkan jika sel diletakkan di dalam larutan hipotonik. Plasmolisis yang parah dapat menyebabkan kematian sel tumbuhan. K. LAMPIRAN SKami sedang melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 16x. SKami sedang melakukan pembuatan sampel yang akan diteliti, diantaranya bawang merah, daun Rhoeo discolor dan sel epitel rongga mulut/pipi. Sel epitel rongga mulut Sel bawang merah. Sel daun Rhoeo discolor menggunakan medium air, lalu medium larutan gula 20% dan yang terakhir medium air lagi. Protozoa Protozoa ( bahasa Yunani: Protos, translit. Pertama dan bahasa Yunani: Zoon, translit. Hewan ). Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. [1] Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara Algae (ganggang) dan Protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan dan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
LM[NSMJ [SMFUFQB [AJDMBMUMJ YAL GATMJ EMJ UQBCQGMJ BQGMBBME MLHMJ BMQLMJM W B[M YFY ;9 ` FMUM [AJDMJUMS [uo` syufur mtms fagme`rmt Mllmg YTU mtms rmgbmt emj fmruj`m-Jym sag`jddm smym empmt bajyalasm`fmj Lmpnrmj [rmft`fub C`nlnd` `j` tajtmjd “ YAL UQBCQGMJ EMJ YAL GATMJ ‒ Lmpnrmj `j` car`s` tajtmjd gms`l emr` prmft`fub c`nlnd` bajdajm` pajdmbmtmj sal tubcugmj emj sal gawmj casartm pabcmgmsmjjym. Lmpnrmj `j` e`susuj ujtuf babajug` tudms bmtm palmomrmj C`nlnd`. Casmr gmrmpmj smym eajdmj tarsalasm`fmjjym lmpnrmj `j` empmt bajome` cmgmj tmbcmgmj cmd` paj`lm`mj duru c`emjd stue` C`nlnd` emj buemg-buemgmj `s` emr` lmpnrmj `j` empmt carbmjhmmt cmd` sabum p`gmf ymjd babcmim lmpnrmj `j`. Ymym smjdmt bajymemr` mpm ymjd smym susuj `j` smjdmt omug emr` fasabpurjmmj, nlag fmrajm `tu smym smjdmt bajdgmrmpfmj memjym fr`t`f emj smrmj ymjd c`sm babcmjduj smym emlmb upmym babparcm`f` tudms-tudms smym salmjoutjym. Bmfmssmr, ;5 Mpr`l 3;3= [ajul`s `` EMHUMS Y FMUM [AJDMJUMS ........................................................................................................ ` EMHUMS Y ....................................................................................................................... `` CMC [AJEMGQLQMJ ................................................................................................... = M. Lmtmr Calmfmjd ........................................................................................................ = C. Uuoumj [rmft`fub .................................................................................................... = I. Bmjhmmt [rmft`fub .................................................................................................. = E. Tmftu & Uabpmt ..................................................................................................... = CMC UJOMQMJ [QYUMFM ........................................................................................ 3 M. [ajdart`mj Yal ......................................................................................................... 3 C. Cajtuf-Cajtuf Yal .................................................................................................. 3 I. Cmd`mj-Cmd`mj Yal emj Hujds`jym .......................................................................... 3 E. [arcaemmj Yal Gawmj emj Yal Uubcugmj .............................................................. 9 CMC BAUNEA FASOM ................................................................................................ 5 M. Mlmt & Cmgmj .......................................................................................................... 5 C. Imrm Farom ............................................................................................................... 5 CMC X GMYL & [AJDMBMUMJ ................................................................................. 8 M. Emtm Gms`l [ajdmbmtmj ........................................................................................... 8 C. [abcmgmsmj ............................................................................................................. 8 CMC X [AJQUQ[ ............................................................................................................. 7 M. Fas`bpulmj ............................................................................................................. 7 C. Ymrmj........................................................................................................................ 7 EMHUMS [QYUMFM ......................................................................................................... 0
  • Тθ ошፖвре ላθж
    • Կ еζ снሼ
    • Уዝидፗ υφፈշисι куσиկаτаγ ωኪጄνуዩጉጢ
    • Щаհыςոш иድωжጅпፉфι
  • Оλоኅаφо ժανяውոвև
    • Б ο
    • О ечዙզи ፈтрነм ецևመиչեж
    • К δօձуյафωγը հифէкыቴևςу иթуβеտол
METODELOGIPRAKTIKUM. A. Waktu dan Tempat Praktikum. Praktikum Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 18 November 2011 pukul 09.10 WITA sampai selesai, bertempat di laboraturium produksi tanaman kampus lama Fakultas Pertanian Universitas Mataram. B. Alat dan Bahan Praktikum. 1.
100% found this document useful 2 votes16K views6 pagesDescriptionA. TUJUAN struktur sel hewan dan tumbuhan struktur sel hewan dan tumbuhan perbedaan sel hewan dan tumbuhanOriginal TitleLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL HEWAN SEL TUMBUHANCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes16K views6 pagesLaporan Praktikum Biologi Sel Hewan Sel TumbuhanOriginal TitleLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL HEWAN SEL TUMBUHANDescriptionA. TUJUAN struktur sel hewan dan tumbuhan struktur sel hewan dan tumbuhan perbedaan sel hewan dan tumbuhanFull description 1 Penggunaan alat bantu pengalaman seperti mikroskop menjadi sangat peting dalam kegiatan praktikum Biologi. Pengamatan langsung terhadap objek asli, misalnya sel, bakteri, atau jamur uniseluler, merupakan solusi untuk mengkongkretkan pemahaman terhadap objek tersebut serta emberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna.

- Setiap makhluk hidup pasti memiliki sel, termasuk hewan dan tumbuhan. Hampir bagian serta nama pada sel hewan maupun sel tumbuhan memiliki kesamaan. Perbedaan yang paling mendasar dari kedua sel ini adalah pembatas berupa dinding sel yang relatif itu terdapat perbedaan beberapa bagian di antara kedua sel tersebut. Perbedaan tersebut dapat kita ketahui dan lihat dengan menggunakan mikroskop. Dalam buku Mikroskop 2020 oleh Suparti, mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Dalam mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, kita perlu melakukan praktikum. Untuk mempermudah pratikum, terlebih dahulu membuat preparat dan melihatnya menggunakan mikroskop dengan perbesaran yang diinginkan. Baca juga Jenis-jenis Sel pada Tumbuhan Sebelum melakukan praktikum mengenai pengamatan sel hewan dan tumbuhan, kenali beberapa bahan, alat, dan larutan praktikum yang digunakan. Berikut penjelasannya Bahan pratikum Bahan yang digunakan dalam praktikum mengamati sel hewan dan tumbuhan, sebagai berikut Hydrilla atau Elodea Dalam praktikum ini, kita memerlukan tumbuhan Hydrilla atau Elodea yang memiliki panjang 20-30 sentimeter. Dengan tumbuhan tersebut, mempermudah kita dalam menentukan bagian yang ingin kita ketahui nama dan bentuknya. Sel Mukosa Pipi Dalam mengamati sel hewan, memerlukan sel mukosa pipi. Sel ini diambil dengan spatula kayu atau stik es krim yang dimasukkan ke dalam pipi peserta praktikum. Dengan menggunakan sel tersebut dapat dikatakan bahwa selnya hidup dan mudah didapat. Larutan yang diperlukan Larutan yang perlu digunakan dalam pratikum mengamati sel hewan dan tumbuhan adalah Akuades 100 ml Akuades adalah air yang berasal dari penyulingan sehingga terjaga dari kotoran atau zat-zat yang tidak diinginkan. Bisa dikatakan bahwa sifat akuades adalah larutan murni yang biasanya wajib ada di laboratorium. Fungsi akuades dalam praktikum yaitu untuk membersihkan alat-alat laboratorium dari kotoran. Methylene Blue 100 ml Methylene Blue merupakan senyawa kimia aromatik yang berbentuk padatan, tak berbau, dan berwarna biru tua apabila larut dalam air. Larutan ini memiliki banyak fungsi dalam praktikum ini. Larutan ini sebagai preparasi pemberi corak warna berupa gradasi warna pada sel mukosa agar terlihat jelas saat di amati di mikroskop. Larutan ini tida berbahaya sehingga tidak mengganggu metabolisme sel. Larutan ini justru membantu menjaga indikator kehidupan dalam sel dan menguraikannya. Baca juga Perbedaan Sel Gonosom dan Autosom Alkohol 70% Alkohol dengan besaran 70% biasanya digunakan untuk membersihkan luka akibat jatuh dalam dunia paraktikum kali ini, larutan ini memiliki fungsi yang berguna yaitu membersihkan gelembung udara pada saat preparasi sel hewan. Larutan alkohol ini membantu mensterilkan spatula atau alat preparat sel. Fungsi lain dari larutan ini adalah antiseptik atau menghambat pertumbuhan organisme, sehingga bakteri tidak akan bisa hidup dan mengkontaminasi alat dan bahan praktikum. Alat praktikum Alat yang harus ada saat praktikum berlangsung sebagai berikut Mikroskop cahaya Setiap praktikum, alat utama yang harus ada adalah mikroskop. Dengan mikroskop kita bisa melihat benda yang paling kecil yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Gelas benda Gelas benda pada praktikum kali ini sebagai wadah untuk menampung larutan atau bahan kimia. Selain itu, gelas ini juga sebagai wadah menampung bahan yang digunakan selama praktikum. Gelas penutup Pada saat praktikum, gelas penutup memiliki satu fungsi saja yaitu menghindari masuknya partikel lain masuk ke preparat. Meskipun demikian, dengan gelas penutup ini membantuk praktikan dalam keakuratan data yang didapat nantinya. Jarum preparat Jarum preparat dalam praktikum berfungsi untuk mengontrol posisi mikroorganisme yang akan kita lihat di mikroskop. Dengan jarum ini, kita tidak perlu khawatir kalau sel kita akan rusak atau terkontaminasi. Baca juga Sel Elektrokimia Sel Volta dan Sel Elektrolisis Spatula kayu atau stik es krim Spatula kayu atau stik ini berfungsi untuk mengambil sel mukosa hewan yang berada di pipi. Pengambilan sel hewan ini lumayan sulit dan perlu dilakukan berulang-ulang. Tisu Tisu berfungsi untuk mengeringkan alat saat praktikum selesai sehingga saat setelah dibersihkan siap di kembalikan ke almari untuk digunakan kembali nantinya. Dari hasil praktikum sel hewan dan sel tumbuhan kita bisa membedakan bagian mana saja tidak ada di sel hewan atau sel tumbuhan. Berikut ini adalah tabel pembeda tersebut. Prosedur kerja praktikum Berikut prosedur kerja praktikum, yaitu Sel Tumbuhan Prosedur pengamatan sel tumbuhan, yaitu Potong dan ambil sedikit daun Hydrilla atau Elodea. Letakkan di gelas benda dengan pinset. Tetesi akuades, gunakan jarum preparat untuk menopang sebesar sudut 45° dan tutup dengan gelas penutup. Pastikan tidak membentuk gelembung udara lalu keringkan dengan tisu. Letakkan di meja mikroskop dan pasang tuas pengunci. Lakukan pengamatan sebanyak 2x dengan perbesaran 4x10 dan 10x10. Sel Hewan Prosedur pengamatan sel hewan, sebagai berikut Bersihkan spatula dengan alkohol 70% serta keringkan dengan tisu. Praktikan yang akan di ambil selnya harus sehat dan berkumur sebelum mengeruk perlahan pipinya bagian dalam dengan spatula. Sapukan spatula ke gelas benda yang bersih dan kering. Tetesi dengan larutan Methylene Blue. Gunakan jarum preparat untuk menopang sebesar 45° dan tutup gelas penutup dengan menaruk jarum preparat. Pastikan tidak membentuk gelembung udara dan keringkan dengan tisu. Taruh di atas meja mikroskop dan pasang tuas pengunci. Lakukan pengamatan sebanyak dua kali dengan perbesaran 4x10 dan 10x10. Baca juga Sistem Transportasi Sel Pasif dan Aktif Hasil pengamatan Hasil pengamatan sel hewan dan tumbuhan, yaitu Hanya Sel Hewan Dimiliki Keduanya Hanya Sel Tumbuhan Lisosom Nukleus Dinding sel Sentriola Nukleous Plastida Vakuola Tidak permanen Kromosom Vakuola Sentral Bentuk beragam dan tergantung fungsinya DNA-RNA Tonoplast Ribosom Plasmodesma Sitoplasma Umum berbentuk Kotak Memberan Plasma Sel Apparatus Golgi Retikulum Endoplasma Peroksisom Mikrotubulus Sitokeleton Mitokondria Mikrofilamen Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Olehkarena itu, dalam percobaan yang berjudul mikroskop dan pengamatan sel, praktikan dapat mempraktikannya secara langsung. Seperti, sel tumbuhan (bawang merah) yaitu dengan mengiris setipis mungkin kulit bawang merah lalu letakkan dalam obyek glass, kemudian tetesi aquades dengan menggunakan pipet tetes lalu tutup dengan cover glass.
PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL TUMBUHAN Laporan Praktikum Biologi Pertanian FAISAL NAJIB 1910514310029 KELOMPOK 2 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARUPENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL TUMBUHAN Laporan Praktikum Biologi Pertanian FAISAL NAJIB 1910514310029 KELOMPOK 2 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
Fungsiorganel-organel sel secara keseluruhan adalah untuk mendukung aktivitas sel, karena jika ada satu organel yang tidak berfungsi maka sel tidak bisa bekerja dengan baik. 1. Ribosom. Ribosom (shareyouressays.com) Ribosom adalah organel sel tumbuhan yang mengandung protein (40%) dan asam ribonukleat atau RNA (60%). LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL” Oleh Nama Mukholifatur Rosida NIM 170210101145 Program Studi Pendidikan Matematika Kelompok 2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2018 I. JUDUL Penggunaan Mikroskop serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel. II. TUJUAN Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya. Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan. III. DASAR TEORI a. Mikroskop Mikroskop bahasa Yunani micros = kecil dan scopein = melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel anonim, 20115. Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut. 1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x. 2. Objektif 10 dengan okuler 10x, pembesaran 100x. 3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x. 4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x. 5. Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi. Lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar Saras Dian Pramudita, 2012, 7. Bagian – bagian dari mikroskop sebagai berikut. 1. Lensa Okuler Lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali. 2. Lensa Objektif Lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan. 3. Kondensor Bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek. 4. Diafragma Bagian yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat. 5. Cermin Bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. 6. Revolver Bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. 7. Tabung Mikroskop Bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop. 8. Lengan Mikroskop Bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop. 9. Sekrup Pengarah Kasar Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur posisi naik turunnya tabung dengan skala besar. 10. Sekrup Pengarah Halus Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur posisi naik turunnya tabung dengan skala kecil sehingga dapat memfokuskan yang lebih baik. 11. Penjepit Bagian mikroskop yang berfungsi untuk menjaga slide yang berisi specimen tetap berada ditempat yang sama dan tidak bergeser – geser. 12. Sendi Inklinasi Bagian mikroskop yang berfungsi untuk mengatur posisi lengan. 13. Kaki Bagian mikroskop yang berfungsi sebagai dudukan atau alas mikroskop Saras Dian Pramudita, 2012 9. b. Bentuk dan Struktur Sel Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Ilmu yang mempelajari tentang sel adalah sitologi. Pengetahuan tentang struktur dan fungsi sel terus berkembang hingga kini seiring dengan teknik dan peralatan analisis yang digunakan. Baik secara in vitro maupun in vivo. Pada awalnya ilmuwan dapat mengamati berbagai tipesel tumbuhan dan hewan serta organisme bersel tunggal Kimball, Berdasarkan temuan Mathias Scheilden pada sel tumbuhan dan temuan Theodor Schwan pada sel hewan yang dikenal dengan teori sel. Pernyataan – pernyataan tersebut dikenal dengan Teori sel yang terdiri atas 1. Setiap makhluk hidup terdiri atas satu sel atau lebih sel. 2. Sel merupakan unit structural dan fungsional semua makhluk hidup. Sel merupakan unit terkecil pada organisme multiseluler. 3. Semua kehidupan berasal dari sel – sel sebelumnya melalui pembelahan. 4. Sel mengandung material genetic yang akan diturunkan kepada generasinya melalui pembelahan. Teori yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan kesatuan structural terkecil yang mengandung makna yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup terdiri atas satu sel yang disebut uniseluler, dan sel yang tersusun lebih dari satu sel disebut multiseluler. Bentuk dan ukuran sel bervariasi. Sel – sel prokariot mempunyai bentuk sederhana, seperti bakteri memiliki bentuk bulat, batang,atau spiral. Sel – sel eukariot memilik bentuk yang bervariasi misalnya sel tumbuhan ada yang bentuk peluru, kubus, prisma, dan serabut. Bentuk sel biasanya disesuaikan dengan fungsinya, misalnya sel epidermis bentuknya pipih dan tersusun rapat berfungsi untuk melindungi sel yang ada di dalam, sel saraf memiliki juluran sitoplasma yang panjang berupa dendrit dan akson yang berfungsi untuk menghantar impuls pada jarak yang jauh Kimball, Sel prokariotik merupakan sel tanpa membran inti sehingga berbatasan langsung dengan sitoplasma dan tersebar di dalam sitoplasma. Adapun ciri – ciri sel prokariotik sebagai berikut. 1. Tidak memiliki selubung inti dan nucleolus. 2. DNA telanjang dan memiliki kromosom tunggal. 3. Pembelahan secara amitosis. 4. Tidak memiliki organel dan mitokondria. 5. Metabolism secara anaerob. 6. Tidak memiliki sitoskelet sehingga tidak terjadi ada pergerakan aliran sitoplasma. Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membarn inti sehingga terjadi pemisahan ruang antara inti sel dan sitoplasma. Adapun ciri – ciri sel eukariotik sebagai berikut. 1. Memiliki selubung inti dan DNA terikat protein. 2. Memiliki kromosom ganda dan terdapat nucleolus. 3. Melakukan pembelahan secara meiosis atau mitosis. 4. Memiliki organel membran dan memiliki mitokondria. 5. Metabolisme secara aerob. 6. Memilikisitokelet yang mengakibatkan terjadi aliran sitoplasma Campbell, Reece-Mitchell,2010208. Materi genetik DNA sel eukariotik berada dalam inti sel dan dibungkus oleh membrane inti. Sel eukariot memiliki sejumlah organel dengan fungsi tertentu yang spesifik. Diantara organel yang dimiliki sel eukariotik adalah inti sel, retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, lisosom, mikrobodi dan kloroplas. Contoh sel eukariotik diantaranya adalah sel protozoa Amoeba, paramecium, flagellate,dan cilliata, sel epidermis sel tumbuhan, dan sel otosel hewan. Bagian – bagian sel tumbuhan dan hewan sebagai berikut. 1. Dinding Sel Dinding sel merupakan komponen yang menyelebungi sel tumbuhan dan berada di luar membran plasma. Dinding sel dapat dijumpai pada sel utama penyusun dinding sel adalah selulosa yang tersusun dari unit – unit glukosa. Selain selulosa dinding sel juga mengandung pectin, hemiselulosa, dan glikoprotein. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong mekanik dan memberi bentuk pada sel. Dalam hal tertentu dinding sel berperan untuk melindungi sel agar tidak mengalami lisi. Dinding sel ketebalannya berkisar antara 0,1 m sehingga dapat menghambat pergerakan sel itu sendiri. Secara umum dinding sel pada tumbuhan terdiri atas dua yaitu dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Dinding sel biasanya bersifat kaku tetapi bukan merupakan pemisah absolut antara isi dan sel dengan lingkungannya. Hal ini disebabkan karena pada dinding sel lainnya yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berperan dalam mengangkut bahan – bahan interseluler dan komunikasi antar sel. 2. Membran Plasma Membran plasma membran sel memisahkan sitoplasma dan organel seluler dari lingkungannya secara fisik sehingga semua zat yang masuk dan keluar dari sel harus melintasi membran sel dengan berbagai mekanisme. Pada sel tumbuhan, membran sel berada dalam dinding sel. Fungsi membrane sel tergantung pada molekul – molekul penyusunnya yaitu protein, lipid, dan karbohidrat dalam bentuk glikoprotein dan glikolipid yang membentuk suatu lapisan dengan sifat dinamis dan asimetris. Sifat dinamis dimiliki karena membran sel mempunyai struktur fluida zat cair sehingga molekul lipid dan protein sisi luar tidak sama dengan sisi dalam. Molekul – molekul lipid menyusun lapisan posfolipid rangkap yang disisipi protein membran. Protein membran terdiri atas dua macam yaitu protein integral terbenam, protein perifer menempel, dan lapisan posfolipid. Satu unit posfolipid terdiri atas bagian kepala fosfat dan ekor asam lemak. Bagian posfat merupakan sisi hidrofilik suka air yang menghadap keluar. Bagian asam lemak merupakan sisi hidrofobik tidak suka air yang tersembunyi di bagian dalam membran sel. 3. Nukleus Inti sel nukleus merupakan bagian paling dalam diantara organel – organel di dalam sel. Nucleus dibatasi oleh membran ganda yang memiliki pori berukuran 60 nm yang berguna untuk pertukaran nukleoplasma dengan sitoplasma. Nukleoplasma mengandung kromosom dan nukleolus. Nukleolus merupakan bagian yang mengandung RNA ribosomal. Fungsi inti sel adalah mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme di dalam sel, menyimpan informasi genetik dalam bentuk DNA, menjalankan dan mengatur terjadinya replikasi dan transkripsi. 4. Kloroplas Kloroplas merupakan salah satu bentuk plastida yang terdapat dalam sitoplasma sel eukariotik. Kemampuan sel tumbuhan menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk mengubah CO2 dan H2O menjadi karbohidrat dan oksigen melalui prose fotosintesis disebabkan karena adanya organel kloroplas yang dimilikinya. 5. Mitokondria Mitokondria umumnya tersebar merata dalam sitoplasma karena terkait dengan fungsinya sebagai penghasil energi. Mitokondria berbentuk bulat panjang dengan ukuran 1 – 10 mm. mitokondria terbungkus oleh suatu selubung yang terdiri dari dua membran masing – masing merupakan posfolipid yang mempunyai kumpulan protein. 6. Retikulum Endoplasma Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang demikian banyak sampai separuh lebih dari total membran terlihat menonjol. Retikulum endoplasma halus berfungsi menyintesis protein, lipid, protein, karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun. Banyak jenis sel terspesialisasi mensekresi protein yang dihasilkan oleh ribosom yang dilekatkan pada reticulum endoplasma kasar. 7. Badan Golgi Badan ggolgi disebut juga kompleks golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong. Badan golgi biasanya dikelilingi oleh vesikula – vesikula dengan berbagai ukuran yang dilepaskan dari bagian tepi badan golgi atau dari retikulum endoplasma kasar. Badan golgi antara lain berfungsi memodifikasi produk sekresi, sekresi enzim- enzim, glikosilasi protein produk RE kasar, pembuatan membran untuk vesikula, membran plasma, dan membran internal lainnya termasuk lisosom primer. 8. Vakuola Vakuola dibatasi oleh membran tunggal, dibentuk dari penggabungan vakuola – vakuola kecil selama pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan. Vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan produk – produk sel atau metabolis intermediet. Oleh karena itu vakuola mempunyai macam – macam fungsi . vakuola makanan yang dibentuk oleh fagositosis berfungsi untuk menampung dan mencernakan serta mengedarkan makanan, vakuola kontraktil yang memompa air berlebih ke luar sel. 9. Sitoskelet Sitoskelet merupakan serabut yang membentang di seluruh sitoplasma yang memainkan peran utama dalam pengorganisasi struktur dan aktivitas sel. Fungsi yang paling jelas dari sitoskelet adalah memberikan dukungan mekanis pada sel dan mempertahankan bentuknya terutama bagi sel hewan. Sitoskeleton juga terlibat falam beberapa jenis motilitas sel, terutama silis, flagella, dan sel otot. 10. Sentriol dan Sentrosom Sel hewan, sel tumbuhan tingkat rendah dan beberapa mikroorganisme berdiameter 0,25 mm dan panjang sekitar 2 – 20 mm. flagel berdiameter sama dengan silia, tetapi lebih panjang daripada silia, yaitu panjang sekitar 10 – 200 mm. selain itu jumlah flagel biasanya terbatas hanya satu atau beberapa untuk setiap sel. 11. Ribosom Ribosom terdapat pada semua sel bahkan terdapat dalam mitokondria dan kloroplas. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berbentuk partikel padat hampir bulat dengan diameter 150 – 200 Ã… ada yang melekat pada retikulum endoplasma kasar ada yang bebas dalam sitosol. 12. Sitoplasma Sitoplasma merupakan organel yang berada di dalam membran plasma dan di luar nucleus. Sitoplasma tersusun dari sitosol yang bersifat koloid dan mengandung nutrient, ion, enzim, garam, molekul organic dan air, dan organel bermembran dan tidak bermembran. Fungsi sitoplasma adalah tempat berlangsungnya metabolisme sitosilik, dan tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel Campbell, Reece-Mitchell, 2010223. IV. METODE PRAKTIKUM Alat dan Bahan Alat Mikroskop Gelas obyek dan gelas penutup Pipet tetes Skalpel Silet tajam Bahan Potongan Kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b” Air Epitel rongga mulut Bawang merah Methilen blue Alkohol 70% Skema Kerja Pengamatan Potongan Huruf “d” atau “b” Pengamatan Potongan Huruf “d” ata Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel Pengamatan Epitel Rongga Mulut Sel Hewan Pengamatan Sel Bawang Merah Sel Tumbuhan V. HASIL PRAKTIKUM Pengamatan huruf “b” & “d” No Keadaan Awal Keadaan Akhir Sifat Bayangan 1. Huruf “b” Huruf “p” - Maya - Terbalik - Diperbesar 2. Huruf “d” Huruf “q” - Maya - Terbalik - Diperbesar Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel No. Gambar Keterangan 1. Sel epitel rongga mulut. 1. Sel 2. Inti sel 3. Membran sel 4. sitoplasma 2. Sel umbi lapis bawang merah. 1. Inti sel 2. Sitoplasma 3. Dinding sel VI. PEMBAHASAN Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan komponen – komponen mikroskop dan mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan tumbuhan. Dalam mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan tumbuhan, sesuai dengan keterbatasan panca indera manusia maka perlu adanya alat yang disebut mikroskop untuk mengamati benda – benda yang mikroskopik atau kecil. Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop juga merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Bagian – bagian dari mikroskop sebagai berikut. 1. Lensa Okuler Lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung yang berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali. 2. Lensa Objektif Lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan. 3. Kondensor Bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek. 4. Diafragma Bagian yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat. 5. Cermin Bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. 6. Revolver Bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. 7. Tabung Mikroskop Bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop. 8. Lengan Mikroskop Bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop. 9. Sekrup Pengarah Kasar Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur posisi naik turunnya tabung dengan skala besar. 10. Sekrup Pengarah Halus Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur posisi naik turunnya tabung dengan skala kecil sehingga dapat memfokuskan yang lebih baik. 11. Penjepit Bagian mikroskop yang berfungsi untuk menjaga slide yang berisi specimen tetap berada ditempat yang sama dan tidak bergeser – geser. 12. Sendi Inklinasi Bagian mikroskop yang berfungsi untuk mengatur posisi lengan. 13. Kaki Bagian mikroskop yang berfungsi sebagai dudukan atau alas mikroskop. Pada pengamatan pertama, kita mengamati potongan ketas dengan huruf “b” dan “d”. Kita akan mengamati letak bayangan huruf tersebut menggunakan mikroskop. Pertama meletakkan potongan huruf “b” diatas kaca preparat lalu jepit dengan penjepit yang terdapat pada mikroskop. Lalu kita amati. Jika belum jelas putar bagian revolver untuk memfokuskan objek tersebut. Dengan perbesaran 4 ´ 0,10 diperoleh hasil dari pengamatan huruf “b” diamati menggunakan mikroskop, huruf “b” berubah menjadi huruf “p”. Artinya perubahan letak bayangan sebelum dan sesudah pengamatan. Letak bayangan sesudah pengamatan yaitu maya terbalik dan diperbesar. Hal ini terjadi karena sifat dari mikroskop cahaya yaitu semu atau maya, terbalik, dan diperbesar. Setelah mengamati perubahan letak bayangan pada mikroskop, kita akan mengamati bentuk dan struktur sel. Sel merupakan unit dasar fungsional dan biologis dari semua organisme hidup. Sel disebut juga dengan bagian terkecil dari suatu kehidupan atau organisme untuk saling membentuk dan memperbanyak diri untuk membuat kehidupan. Sel terdiri dari 2 macam yaitu sel tumbuhan dan sel hewan. Sel tumbuhan merupakan unit penyusun tumbuhan sedangkan sel hewan merupakan unit penyusun sel hewan. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan antar organel sel nya. Bagian – bagian sel hewan dan sel tumbuhan yang sama ialah membran plasma, sitoplasma, inti sel, retikulum endoplasma RE, ribosom, mitokondria, badan golgi, dan peroksisom. Pada membran plasma membran sel sel hewan dan sel tumbuhan sama – sama terletak di lapisan terluar sel yang berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan luar. Pada sitoplasma sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan struktur penyusun sitoplasma anatara protein, air, lemak, mineral, dan enzim. Pada inti sel nukleus sel hewan dan sel tumbuhan sama – sama memiliki tempat untuk menyintesis DNA. Pada retikulum endoplasma mempunyai struktur yang menyerupai kantung pipih yang berfungsi menampung protein yang disintesis oleh ribosom dan menyintesis lemak dan kolesterol. Pada ribosom sel hewan dan sel tumbuhan berbentuk bulat dan tersebar di dalam sel yang berfungsi untuk melangsungkan sintesis protein. Pada bagian mitokondria sel hewan dan sel tumbuhan memiliki kesamaan fungsi yaitu sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan ATP energi. Sel hewan dan sel tumbuhan juga dapat memproses dan mengemas protein di Badan golgi. Pada peroksisom, sel hewan dan sel tumbuhan mampu berperan dalam metabolisme asam lemak dan metabolit lainnya. Selain memilik kesamaan antar fungsi sel, sel hewan dan sel tumbuhan juga memiliki perbedaan. Perbedaan ini menyangkut dengan organel penyusun sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan bias dilihat dari organel – organel khas yang hanya dimiliki masing – masing sel. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, kloroplas, dan vakuola yang tak dimiliki oleh sel hewan. Sementara sel hewan memiliki sentriol, lisosom, dan flagel yang tak ditemukan pada sel tumbuhan. Dinding sel pada sel tumbuhan berguna untuk memperkuat sel. Kloroplas mengandung senyawa klorofil yang menyerap energi cahaya untuk berfotosintesis. Vakuola permanen diisi dengan getah sel untuk membantu menjaga turgiditas sel. Selain itu perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dapat dilihat dari cadangan makanan yang disimpannya. Pada sel tumbuhan, cadangan makanan berupa butir – butir zat pati sementara cadangan pada sel hewan berupa glikogen. Pada sel hewan ditemukan organel yang disebut dengan sentriol. Sentriol pada sel hewan memiliki fungsi utama untuk membantu saat terjadi pembelahan sel. Sentriol juga berperan dalam pembentukan serat gelendong yang memisahkan kromosom selama pembelahan sel mitosis. Sentriol berbentuk seperti tabung dan berada dekat dengan nukleus. Selain organel sentriol yang terdapat di sel hewan, ada juga organel yang biasa kita sebut lisosom. Lisosom mengandung beberapa enzim seperti nucleases yang memecah asam nukleat, protease yang memecah protein, lipase yang memecah lipid, dan karbohidrat yang memecah karbohidrat. Pada pengamatan kedua kita akan mengamati epitel rongga mulut sel hewan. Untuk memperoleh epitel rongga mulut, kita harus mencari dengan epitel di sekitar mulut kita. Caranya masukkan tusuk gigi lalu tusuk – tusuk bagian epitel rongga mulut, setelah mendapatkan epitel rongga mulut letakkan diatas meja preparat. Setelah semua dipersiapkan lalu amati bentuk epitel rongga mulut tersebut. Akan terbentuk struktur sel yang memiliki inti sel satu dan berada di tengah. Tersusun oleh sel membran sel sitoplasma inti sel. Pada pengamatan ketiga, untuk mengetahui struktur sel pada tumbuhan kita melakukan pengamatan menggunakan umbi lapis bawang merah. Iris umbi tersebut setipis mungkin. Lalu letakkan irisan tersebut di atas meja preparat. Lalu amati menggunakan mikroskop. Setelah diamati irisan umbi lapis bawang merah tersebut membentuk struktur sel dengan inti sel banyak dan menyebar di seluruh permukaan dinding sel. Tersusun oleh inti sel sitoplasma dinding sel. VII. PENUTUP Kesimpulan Dalam mengamati bentuk dan struktur sel pada hewan maupun tumbuhan dengan keterbatasan panca indera diperlukan alat bantu yang dinamakan mikroskop. Mikroskop merupakan alat untuk melihat atau mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Pada pengamatan pertama diperoleh hasil jika sifat mikroskop cahaya ialah maya atau semu, terbalik dan diperbesar. Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Pada pengamatan kedua membuktikan bahwa struktur epitel pada rongga mulut sama dengan struktur sel hewan. Karena di dalam epitel rongga mulut tidak ditemukan vakuola, dinding sel,dan plastida. Pada sel epitel rongga mulut, terdapat adanya membrane sel, inti sel, dan sitoplasma. Sel mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah. Sel mukosa pipi tersusun oleh sitoplasma membrane sel, dan inti sel. Pada pengamatan ketiga membuktikan bahwa irisan umbi lapis bawang merah membentuk struktur sel tumbuhan yang dikarenakan dinding sel di luar membrane. Sel umbi lapis bawang merah mempunyai bentuk yang rapi kotak – kotak meski tidak kotak sempurna. Sel tersebut berwarna keungu – unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil. Saran Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau praktikan disarankan agar lebih teliti dalam mengamati objek. DAFTAR PUSTAKA Alton, Biggs 2008. Glencoe Science Biology. New York Mc. Graw. Campbell, Reece-Mitchell. 2010. oleh Manalu Wasmen dkk. Edisi Kelima Jilid 1dan 2. Jakarta Erlangga. Kimball, 2009. Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta Erlangga. Tortora, J, Gerard dan Derrickson, Principles Of Anatomy And Physiology. United States of America. John Wiley & Sons, Inc. Lampiran Jurnal 1. 4. 6. 1 Sel darah yang cair yang berbentuk merah yang disebut Erythrosit. 2. Sel darah Putih disebut Leukosit. 3. Keping darah disebut Trombocyt. Didalam sel darah itu sendiri ada yang disebut dengan aglutinogen,ada nya aglutinogen inilah yang menyebabkan manusia memiliki golongan darah yang berbeda-beda. GnWdKA.
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/799
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/461
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/352
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/855
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/521
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/762
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/451
  • 9zxvpn3avp.pages.dev/140
  • laporan praktikum pengamatan sel hewan dan tumbuhan menggunakan mikroskop